Sembilan aktivis Bahrain telah diretas oleh spyware Pegasus yang kontroversial milik NSO Group. Peretasan itu mengeksploitasi kerentanan di iMessage, memungkinkan malware dipasang di iPhone tanpa interaksi pengguna.
dari Riset Citizens Lab di University of Toronto mengungkapkan bahwa malware NSO Group Israel dipasang di iPhone sembilan aktivis Bahrain. Dua aktivis tersebut merupakan lawan politik yang dilarang masuk ke Tanah Air. Pemerintah Bahrain diduga berada di balik operasi peretasan tersebut.
Seorang aktivis diduga diretas beberapa kali dalam beberapa bulan tahun lalu. Peretasan pertama dikatakan terjadi pada September 2019. Peretasan itu menggunakan kerentanan KISMET 2020 dan kerentanan baru yang disebut FORCEDENTRY.
Ini bukan pertama kalinya Pegasus digunakan untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan politisi. Baru bulan lalu, nomor telepon Presiden de France Macron Itu ditemukan dalam daftar nomor telepon yang menjadi target pengawasan menggunakan perangkat lunak.
Grup NSO sejauh ini membantah menggunakan perangkat lunak perusahaan untuk memata-matai jurnalis, aktivis, atau tokoh masyarakat lainnya. Menurut pabrikan, hanya perangkat lunak Pegasus yang digunakan untuk melacak penjahat dan teroris.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita