Berita Noos•
Seorang warga Prancis berusia 25 tahun tewas di Kazakhstan di pangkalan peluncuran rudal Baikonur Rusia. Menurut kantor berita resmi Rusia RIA, dia meninggal karena kepanasan saat dalam perjalanan memasuki pangkalan secara ilegal.
Pria tersebut dikabarkan tiba beberapa hari lalu bersama seorang warga berusia 27 tahun di Almaty, kota terbesar di tenggara Kazakhstan. Keduanya dikabarkan berencana berjalan melintasi padang rumput menuju kosmodrom Baikonur.
Baikonur adalah pangkalan peluncuran rudal terbesar di dunia, terletak di daerah gurun terpencil, sekitar 200 kilometer sebelah timur Laut Aral. Sejak runtuhnya Uni Soviet, Rusia telah menyewa pangkalan tersebut dari Kazakhstan.
Baikonur merupakan destinasi populer di kalangan pecinta luar angkasa karena masih terdapat pesawat ulang-alik tua dari era Soviet. Akses hanya diizinkan dalam kondisi yang ketat. Wisatawan secara teratur mencoba masuk secara ilegal.
Temukan bantuan
Di padang rumput di sekitar pangkalan, suhunya 32 derajat selama penerbangan Prancis dan tidak ada tempat berteduh di mana pun. Saluran Rusia 112 melaporkan di Telegram bahwa pelancong berusia 25 tahun itu menderita mimisan berulang kali dan akhirnya kehilangan kesadaran.
Rekannya dilaporkan berlari ke jalan terdekat, di mana dia ditemukan oleh patroli polisi Kazakh. Dia tidak dapat menjelaskan kepada petugas Kazakh bahwa temannya membutuhkannya, kata saluran Telegram. Mereka membawanya ke pos pemeriksaan di mana dia bisa menceritakan kisahnya.
Saat petugas kemudian mencari korban, korban sudah meninggal dunia. Tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuhnya. Menurut saluran Telegram, kemungkinan terjadi dehidrasi atau gagal jantung. Investigasi telah dimulai.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark