Reuters mengungkap skandal daur ulang: Wartawan menemukan sepatu sumbangan berakhir di pasar loak di Indonesia alih-alih didaur ulang menjadi stadion, seperti yang dijanjikan.
‘Bip bip’: Pelacak lokasi yang ditempatkan reporter di sepatu kets Nike yang dibuang bergema di tumpukan sepatu di pulau Batam, Indonesia. Sebaliknya, sepatu itu seharusnya tidak berakhir di sini.
Dimana sepatu mencubit
Raksasa petrokimia AS Dow Inc. Pemerintah Singapura telah berjanji untuk mengubah sepatu atletik tua menjadi stadion dan lintasan atletik di Singapura. Wartawan investigasi Reuters tidak mempercayai kasus tersebut dan menyembunyikan pemancar di sepatu kets. Wartawan itu benar: sepatu itu tidak melalui mesin penghancur di Singapura, tetapi berakhir di pasar loak di Indonesia.
Omong-omong, di Indonesia, mereka tidak senang dengan banyaknya pertandingan yang dijatuhkan secara ilegal, karena hal itu mengganggu ekonomi dan sektor mode mereka. Selain itu, sebagian besar produk bekas berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan sehingga berakhir di timbunan sampah Indonesia, sehingga berkontribusi terhadap pencemaran negara.
Untuk menentukan apakah pasangan yang “hilang” itu kebetulan, jurnalis Reuters menyumbangkan 10 pasang sepatu kets lagi dengan pemancar. Apa yang kamu putar? Sepatu ini juga ditinggalkan dalam perjalanan panjang melalui darat dan laut. Tidak ada pasangan yang pernah berakhir di stadion atau lintasan atletik di Singapura.
kebohongan hijau
Sementara itu, investigasi Reuters berujung pada investigasi sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat, termasuk Dow. Mereka mengatakan telah menghentikan kerja sama mereka dengan perusahaan ekspor Yok Impex. Apa yang hilang adalah penjelasan mengapa Anda menyewa perusahaan pengekspor untuk mengambil sepatu ketika Anda tidak berniat mengirimkannya ke negara lain.
Penelitian tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan sepatu dan pakaian bekas. Apakah penghancur sepatu adalah pilihan terbaik untuk pengadilan? Dan bagaimana mungkin perusahaan dan sponsor yang meluncurkan proyek tersebut tidak tahu di mana sepatu itu berakhir? Dow sendiri memproduksi karet silikon dan plastik yang digunakan pada sol sepatu atletik. Para kritikus menyebut skandal ini sebagai contoh klasik greenwashing, di mana sebuah perusahaan ingin berpura-pura menjadi lebih ramah lingkungan daripada sebelumnya.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia