BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Taliban ingin mencairkan saldo bank, tetapi tidak ada kerja sama AS dalam memerangi ISIS di luar negeri

Taliban tidak berniat bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam memerangi ekstremis Muslim seperti Negara Islam (ISIS). Selain itu, mereka menginginkan pembebasan aset Afghanistan. Menteri Luar Negeri Amir Shan Mottaki mengatakan, menurut media Afghanistan. Setelah akuisisi pada bulan Agustus, sekitar $9 miliar aset perbankan luar negeri dibekukan.




Amerika Serikat dan Taliban akan mengadakan pembicaraan di ibu kota Qatar, Doha, pada Sabtu dan Minggu. Ini adalah pembicaraan pertama sejak penarikan AS dari Afghanistan.

Telah dikatakan di kedua belah pihak bahwa mengekang kelompok-kelompok ekstremis dan mengevakuasi orang asing dan warga Afghanistan dari negara itu untuk didiskusikan, antara lain. Taliban tampaknya lunak pada poin terakhir itu. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa tidak akan ada kerja sama dengan Amerika Serikat untuk menahan ISIS yang semakin aktif. “Kita bisa menangani ISIS secara mandiri,” kata Shaheen.

kredit

Hari ini, Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Shan Mottaki menuntut pembebasan saldo bank yang dibekukan. Dia menekankan bahwa tidak ada yang akan mendapat manfaat dari mencoba melemahkan pemerintah saat ini. Taliban juga mengulangi seruan mereka untuk lebih banyak bantuan kemanusiaan. Amerika menjanjikan lebih banyak bantuan dengan vaksin Corona, menurut menteri Afghanistan.

Washington sebelumnya mengatakan pembicaraan itu bukan tentang mengakui atau melegalkan Taliban. Yang paling penting, kata Departemen Luar Negeri, adalah perjalanan yang aman bagi warga AS, orang asing lainnya, dan warga Afghanistan. Ia juga mencari jaminan dari Taliban bahwa mereka akan mencegah teroris menggunakan Afghanistan untuk mengancam keamanan Amerika Serikat atau sekutunya.

READ  Kebakaran hutan di Siprus merenggut empat nyawa