BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tentara dikerahkan selama demonstrasi dan kerusuhan di Kenya, dan presiden tetap menjabat

Tentara dikerahkan selama demonstrasi dan kerusuhan di Kenya, dan presiden tetap menjabat

Sebuah pusat perbelanjaan mungkin terbakar di ibu kota, Nairobi

Berita Noos

Pihak berwenang Kenya mengerahkan tentara karena gelombang protes dan kerusuhan yang terjadi di negara tersebut. Sore ini, gedung Parlemen diserbu. Gedung-gedung pemerintah dibakar di berbagai tempat. Para pengunjuk rasa marah atas undang-undang perpajakan yang disahkan hari ini.

Presiden William Ruto mengatakan protes tersebut telah dibajak oleh penjahat. Para demonstran menuntut agar dia segera mundur, namun dia mengatakan dia tidak memikirkan hal itu. Dalam pernyataan yang direkam di televisi malam ini, Ruto mengumumkan bahwa dia dan pemerintahannya akan tetap menjabat untuk “melindungi warga Kenya.”

Kebrutalan polisi

Presiden berjanji akan melakukan segala daya untuk mengakhiri kekacauan di negaranya. Personel militer akan membantu polisi dan aparat keamanan dalam hal ini. Banyak demonstran terbunuh hari ini selama tindakan pengamanan intensif yang dilakukan oleh polisi. Klip video muncul menunjukkan demonstran tak bersenjata menjadi sasaran kekerasan.

Lihat foto-foto kekacauan di sini:

Menyerbu Parlemen Kenya dan menembak para demonstran

Tidak jelas berapa banyak orang yang meninggal. Media Kenya berbicara tentang setidaknya delapan korban. Jurnalis melihat mayat pengunjuk rasa di jalanan. Reuters melaporkan, berdasarkan dokter, setidaknya lima demonstran ditembak mati. Ada juga laporan penembakan terhadap para perampok.

Undang-undang baru ini menaikkan pajak atas produk-produk seperti bahan bakar dan minyak goreng. Para pengunjuk rasa percaya bahwa hal ini membuat produk tersebut menjadi tidak terjangkau dan menuntut agar undang-undang tersebut dicabut, namun Ruto belum mau mendengarkan hal tersebut. Dia mengatakan dalam pidatonya, “Sungguh menyakitkan… Dialog penting telah dibajak oleh orang-orang berbahaya.

Ratusan klien Kenya kini berada di Haiti

Di sisi lain, kekerasan di Kenya sendiri menuai kecaman internasional. Sekretaris Jenderal PBB Guterres menyerukan polisi dan demonstran untuk tidak menggunakan kekerasan. “Sangat penting untuk menghormati hak-hak orang yang melakukan demonstrasi secara damai.”