New Delhi (ANP/RTR) KTT G-20 akhir pekan ini bisa berakhir tanpa pernyataan bersama yang final. Charles Michel, Presiden Dewan Eropa, dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan setibanya mereka di New Delhi bahwa menjembatani perbedaan antara kedua negara akan menjadi sebuah tantangan. Para diplomat yang telah mempersiapkan KTT selama berhari-hari telah berjuang untuk membuat semua orang mempunyai pemikiran yang sama, dan hal ini sangat sulit mengingat invasi Rusia ke Ukraina.
Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan jelas mengutuk agresi Rusia, namun negara-negara lain lebih berhati-hati. Tiongkok, misalnya, mengatakan pihaknya selalu ingin mengambil posisi netral dalam konflik dan karenanya menolak tunduk pada kecaman Barat. Dan India, sebagai negara tuan rumah, tidak bersuara keras menentang Rusia seperti yang diinginkan negara-negara Barat. Sangat penting bagi India untuk mempertemukan berbagai pihak dan keberhasilan KTT G-20, yang terutama berfokus pada isu-isu ekonomi. Menurut seorang diplomat India, komunike akhir sudah siap.
Presiden Rusia Vladimir Putin adalah orang yang paling banyak tidak hadir dalam KTT G20, namun Presiden Tiongkok Xi Jinping juga tidak akan hadir tahun ini. Presiden AS Joe Biden akan hadir, begitu pula Kanselir Jerman Olaf Schulz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, dan lainnya. Belanda bukan anggota G20, namun Perdana Menteri Mark Rutte dan Menteri Keuangan Sigrid Kaag hadir sebagai tamu.
Terlepas dari perang Rusia di Ukraina, ada beberapa hal yang belum disepakati oleh negara-negara dalam pernyataan akhir. Misalnya, mereka terpecah dalam hal ketahanan pangan, beban utang negara-negara berkembang, dan penanganan perubahan iklim. Pada KTT G20 sebelumnya di Indonesia, negara-negara akhirnya dapat mencapai deklarasi akhir. Dia mengatakan bahwa “sebagian besar negara” mengutuk agresi Rusia, tetapi ada juga “pandangan berbeda dan penilaian berbeda mengenai situasi dan sanksi.”
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia