Wartawan foto pemenang penghargaan Romeo Gagad, pemenang dua Penghargaan Pulitzer untuk karyanya dan telah menjalankan agensi fotografi untuk kantor berita Agency France Press (AFP) selama bertahun-tahun, meninggal Sabtu lalu di Thailand. Fotografer kelahiran Filipina itu sempat sakit parah beberapa waktu lalu.
Kakat mengepalai perusahaan fotografi AFP di Indonesia, Myanmar dan akhirnya Thailand. Dia telah bekerja di seluruh dunia, mendokumentasikan konflik di Timur Tengah dan Asia. Saat itu, ia mendirikan perusahaan fotografi AFP di Manila di bawah kepemimpinan diktator Ferdinand Marcos.
Association of Foreign Correspondents of the Philippines (FOCAP) sangat berduka atas meninggalnya salah satu anggota lama, jurnalis foto Agency France-Press (AFP) Romeo Cagad. pic.twitter.com/t6ahbTr3MZ
– FOCAP (FOCAP2020) 1 November 2021
AFP telah membuat situs web kecil untuk Gacad untuk memamerkan beberapa karyanya, termasuk foto pemenang hadiah utama pertama dari pelari cepat Ben Johnson selama Olimpiade Seoul 1988. Pada tahun 2002, ia memenangkan Hadiah Pulitzer keduanya dengan foto cahaya bulan seorang pejuang Afghanistan di atas batu. Foto itu menghiasi sampul majalah Time tahun itu.
Romy Kakat: Kehidupan yang penuh keberanian, kedamaian, dan kerendahan hatiFPAFP Romeo Gagot, seorang jurnalis foto Filipina yang dinominasikan Penghargaan Pulitzer, sangat sedih dengan kematiannya, dan hidupnya ditentukan oleh bakat, kemurahan hati, dan kerendahan hatinya.
Penghargaan untuk Roma: https://t.co/gs7NLpfwuE pic.twitter.com/9I6lsa6Z7t
– Kantor Berita AFP (FPAFP) 2 November 2021
Vincent Amalvi, AFP yang bertanggung jawab atas fotografi di kawasan Asia, fotografi Gacad dilihat di seluruh dunia. “Romy ada di semua berita penting dan kartu permainan. Dia telah mengabadikan sejarah kolektif kita melalui foto-fotonya dan telah berperan penting dalam membangun reputasi AFP di seluruh dunia. Kelembutan dan empatinya, kedermawanannya dan foto-fotonya membuatnya terkenal.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit