Rikabi menulis di akun Instagramnya, pada Selasa, bahwa dia tidak sengaja melupakan hijabnya. “Perencanaannya sangat buruk sehingga saya tiba-tiba diberitahu bahwa saya harus mendaki.”
Federasi Panjat Olahraga Internasional IFSC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan Rikabi dan federasi Iran. “Kami memahami bahwa dia akan kembali ke Iran dan kami akan terus memantau situasinya begitu dia berada di sana,” tambahnya.
Federasi mengatakan bahwa keselamatan pemanjat olahraga adalah yang terpenting. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga keamanan anggota penting komunitas kami dalam situasi ini. IFSC sepenuhnya mendukung hak-hak atlet, pilihan mereka, dan cara mereka mengekspresikan diri.”
Karya Rikabi bukanlah karya yang terisolasi. Protes meletus di Iran sejak kematian Mahsa Amini. Wanita berusia 22 tahun itu meninggal di kantor polisi setelah ditangkap oleh polisi agama karena tidak menutupi kepalanya dengan baik.
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan