Rikabi menulis di akun Instagramnya, pada Selasa, bahwa dia tidak sengaja melupakan hijabnya. “Perencanaannya sangat buruk sehingga saya tiba-tiba diberitahu bahwa saya harus mendaki.”
Federasi Panjat Olahraga Internasional IFSC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan Rikabi dan federasi Iran. “Kami memahami bahwa dia akan kembali ke Iran dan kami akan terus memantau situasinya begitu dia berada di sana,” tambahnya.
Federasi mengatakan bahwa keselamatan pemanjat olahraga adalah yang terpenting. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga keamanan anggota penting komunitas kami dalam situasi ini. IFSC sepenuhnya mendukung hak-hak atlet, pilihan mereka, dan cara mereka mengekspresikan diri.”
Karya Rikabi bukanlah karya yang terisolasi. Protes meletus di Iran sejak kematian Mahsa Amini. Wanita berusia 22 tahun itu meninggal di kantor polisi setelah ditangkap oleh polisi agama karena tidak menutupi kepalanya dengan baik.
More Stories
Piala Presiden E-Sports Mobile Legends Indonesia 2021 didukung penuh oleh Samsung Indonesia
Indonesia dan DPRK mendapat tempat Olimpiade dari hasil Asian Games 2018
Pengadilan di Indonesia menjatuhkan hukuman penjara kepada dua ofisial sepak bola karena peran mereka dalam penyerbuan stadion yang mematikan