BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Boeing: Masalah baru dengan 737 Max |  Ekonomi

Boeing: Masalah baru dengan 737 Max | Ekonomi

untuk memperbaharuiBoeing telah menghentikan pengiriman beberapa pesawat 737 MAX setelah menemukan masalah baru pada pesawat jenis ini. Produsen pesawat AS mengatakan Kamis bahwa cacat yang terdeteksi tidak mempengaruhi kelaikan pesawat.

Sehari sebelumnya, pemasok Spirit AeroSystems, yang membuat rangka aluminium untuk 737, memberi tahu Boeing bahwa ada masalah dengan dua rakitan yang menghubungkan ekor vertikal pesawat ke bagian belakang badan pesawat.

“Ini bukan masalah keselamatan penerbangan langsung, dan armada yang beroperasi dapat terus terbang dengan aman,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan. FAA telah diberitahu tentang masalah tersebut, menurut Boeing, dan pemeriksaan serta pekerjaan perbaikan pesawat sedang berjalan lancar. “Kami akan memberikan informasi tambahan dalam beberapa hari dan minggu mendatang karena kami lebih memahami implikasi pasokan.” FAA mengatakan bahwa “berdasarkan fakta dan data yang diberikan oleh Boeing,” “tidak ada masalah keselamatan segera.”

Cacat ditemukan pada sejumlah besar pesawat stok Boeing dan pesawat yang tidak dikirim. Menurut juru bicara perusahaan, belum bisa dipastikan berapa jumlah pesawat yang akan terlibat, karena masalah baru muncul belakangan ini.

Masalah peralatan berarti kemunduran lain bagi Boeing. Perusahaan berada di bawah kaca pembesar sejak dua pesawat 737 Max jatuh satu demi satu pada 2018 dan 2019. Kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia menewaskan total 346 orang.

Setelah itu, pesawat untuk waktu yang lama dihentikan di seluruh dunia dan Boeing harus melakukan penyesuaian teknis. Kasus ini telah merugikan perusahaan lebih dari $20 miliar. Pengiriman 787 Dreamliner yang lebih besar juga telah dihentikan beberapa kali dalam tiga tahun terakhir karena kesalahan produksi.

READ  Saat chip naik: Bank-bank besar bertaruh pada saham Korea Selatan, Taiwan untuk tahun 2023