BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Heineken menjual pembuat minuman ringan Vroomana ke raksasa minuman Denmark

Heineken menjual pembuat minuman ringan Vroomana ke raksasa minuman Denmark

Posisi Vrumona di Horekawa.Gambar oleh Kim Van Dam / ANP

Vroomana telah menjadi anak perusahaan Heineken sejak 1968. Ini adalah salah satu pemain terbesar di pasar minuman ringan Belanda dengan merek seperti CC, Royal Club dan Ranja. Itu juga memegang hak lisensi untuk PepsiCo di AS. Pendapatan tahunan Vroomona adalah 200 juta euro, sebagian kecil dari omset Heineken sebesar 28,7 miliar euro.

Heineken ingin menyingkirkan Vroomona karena ingin fokus pada ‘bisnis intinya’: menjual bir. Semakin banyak uang yang akan dihasilkan. “Pada tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan kami terutama menjual bir,” kata seorang juru bicara dalam sebuah penjelasan. ‘Ada banyak permintaan sekarang untuk bir khusus atau bir non-alkohol.’

Pada akhir tahun 2020, Heineken mengakuisisi Texelse Bierbrouwerij, yang terkenal dengan bir spesialnya Texels Skuumkoppe dan Texels Springtij. Bulan lalu, Pabrik Bir Oedipus, pembuat Mannenliefde dan Avatar, juga bergabung.

strategi

Vroomana dijual ke perusahaan minuman Denmark Royal Unibrew. Perusahaan saat ini beroperasi di Skandinavia, Italia, Prancis, Negara Baltik, dan Kanada. Itu belum beroperasi di Belanda. Kedua belah pihak telah menyepakati harga pembelian sebesar 300 juta euro. Penjualan pertama-tama harus disetujui oleh Komisi Konsumen dan Pasar.

Meski Heineken tidak lagi berniat menjual minuman ringan di Belanda, namun akan terus dilakukan di luar negeri. Menurut seorang juru bicara, itu ‘masuk akal secara strategis dalam konteks lokal tertentu’. Misalnya, perusahaan mengoperasikan pub di Inggris Raya, menjadi pengecer di Meksiko dan menjual minuman ringan “di banyak negara di semua benua, misalnya Brasil, Indonesia, dan banyak bagian Afrika”. Tidak jelas mengapa perusahaan di Belanda memilih strategi yang berbeda.

Vrumona kini memiliki 325 karyawan. Menurut Heineken, tidak ada pekerjaan yang hilang dan jangkauan yang ada tidak akan berubah.

READ  Bailey Gifford: Perusahaan Indonesia mendorong transisi energi