BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Penari Indonesia menjaga ritme tradisi drag kuno

Penari Indonesia menjaga ritme tradisi drag kuno

Jakarta Penari Indonesia Rianto bergerak dengan anggun di depan ribuan orang di ibu kota, Jakarta. Dia mengenakan syal oranye dengan riasan lengkap saat dia menampilkan tarian rakyat sejak berabad-abad yang lalu, yang menuai kecaman dari kaum konservatif.

Tradisi menari Lengger Lanang sudah ada sejak ritual kesuburan dan panen abad ke-16 di provinsi Jawa Tengah.

Sejak saat itu, seni ini berkembang menjadi sebuah bentuk seni yang menantang keyakinan ketat tentang maskulinitas dalam masyarakat yang konservatif dan sangat religius.

Lengger Lanang dibawakan oleh laki-laki berpenampilan putri Jawa, mengenakan gaun batik ketat warna-warni dan hiasan yang dijalin ke sanggul rambut palsu.

Namun tradisi ini hampir punah di negara berpenduduk mayoritas Muslim, di mana hanya terdapat kurang dari 100 seniman yang cukup berani untuk ambil bagian dalam pertunjukan tersebut.

“Linger masih dipandang rendah dan mendapat stigma negatif,” kata penari dan koreografer Rianto, 42 tahun, kepada AFP.

“Masyarakat masih menganggap tarian laki-laki melanggar norma,” kata Rianto, yang, seperti kebanyakan orang Indonesia, hanya punya satu nama.

Diiringi ritme dan melodi Jawa yang lincah, para penari menggerakkan pinggul, memutar jari, dan melirik penonton di panggung Jakarta dengan pandangan menggoda.

Para pemain melontarkan lelucon dengan suara bariton yang dalam, mengingatkan penonton bahwa mereka adalah laki-laki saat mengenakan gaun.

“Lengger Lanang adalah tempat bertemunya maskulin dan feminin dalam satu tubuh, dan bertujuan untuk menciptakan kedamaian dalam jiwa,” kata Pak Rianto yang menikah dengan wanita berkebangsaan Jepang.

Seni yang menghilang

Lengger dulunya merupakan kesenian rakyat yang sangat disegani. Para pemainnya dicintai dan dihormati karena mampu mewujudkan kedua jenis kelamin.

Namun hal ini ditantang dengan meningkatnya prasangka terhadap apa pun yang dianggap aneh.