BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Film “Mimpi Manis” membuka Festival Film Belanda

Film “Mimpi Manis” membuka Festival Film Belanda

Mimpi indah Film yang disutradarai Ina Sindijarevic ini rencananya akan membuka Festival Film Belanda pada 22 September mendatang. Ini adalah film fitur kedua sutradara Bawa aku ke tempat yang indah. Mimpi indah Merupakan drama satir tentang perpecahan sebuah keluarga di masa kolonial Hindia Belanda. Film ini akan tayang di beberapa bioskop tanah air pada malam yang sama. Mimpi indah Itu mengalami perkembangan yang kompleks.

Mimpi indah Film ini bersetting pada hari-hari terakhir pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Ketika petani gula Jan (Hans Dagelet) meninggal secara tak terduga, putranya Cornelis (Florian Meijer) datang dari Belanda untuk melanjutkan perusahaannya. Namun yang mengejutkan semua orang, ternyata simpanan Pastor Jan yang berasal dari Indonesia, Siti (Hayati Aziz), juga disebutkan dalam surat wasiatnya. Hal ini memberi tekanan besar pada hubungan dalam keluarga.

Pemeran lainnya termasuk Rene Suteendijk sebagai ibu, Peter Faber sebagai pendeta, Lisa Zwerman, Mohammed Khan, dan Rio de Haas.

Ikatan keluarga mendapat tekanan dalam Sweet Dreams / Foto: Emo Weemhoff, Lemming

Sindijarevic, warga Belanda Bosnia, menulis naskahnya sendiri Mimpi indah. Dia mengatakan hal berikut tentang hal ini kepada Screenwriters Network pada tahun 2019. “Dalam film ini saya mengeksplorasi perspektif perempuan dari masa lalu kolonial kita. Ini adalah bagian yang kurang diketahui dari sejarah kita, yang kini semakin banyak diangkat apa sebenarnya arti kolonialisme, dan bagaimana kaitannya dengan keinginan kita yang tak ada habisnya untuk terus tumbuh dan berkembang. Sutradara NFF, Sylvia van der Heijden, menggambarkan film tersebut sebagai “penyelaman absurd ke masa lalu yang menyakitkan yang terus bergema untuk waktu yang lama.”

Pada tahun 2020, pihak produksi menerima uang produksi sebesar €1,2 juta dari Dana Film, tetapi Covid menunda pembuatan film. Mimpi indah Film tersebut akhirnya diambil gambarnya di Pulau Reunion di Samudera Hindia. Sesi seleksi dilaksanakan bagi putra dan putri keturunan Indonesia, Thailand, Tiongkok, dan Eropa. Covid juga menjadi salah satu alasan mengapa film tersebut tidak diambil gambarnya di Indonesia sendiri. Karena wabah di sana, eksplorasi lokasi tidak dapat dilakukan.

READ  Pertumbuhan Pasar Kios Selfie Global 2021, Analisis Tren, Perluasan Pasar Wilayah, Inovasi Teknologi, Strategi Bisnis, Perkiraan hingga 2025

Mimpi indah Ini adalah produksi bersama Lemming Film dengan Platform Production di Swedia (Segitiga kesedihan), Film I Väst Fund dari Swedia dan Talamedia Indonesia.

Gusto Entertainment akan merilis film tersebut di bioskop pada 28 September.