BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

AS membuka lagi tentang nomor senjata nuklir setelah Trump

AS membuka lagi tentang nomor senjata nuklir setelah Trump

Amerika Serikat memiliki setelah tiga tahun Umumkan lagi Berapa banyak senjata nuklir yang dimiliki suatu negara? Ada 3.750 pada September tahun lalu, menurut Kementerian Luar Negeri. Negara ini juga memiliki 2.000 hulu ledak nuklir, yang diputuskan untuk ditarik dari layanan.

Pada tahun 2010, Amerika Serikat mengungkapkan untuk pertama kalinya berapa banyak senjata nuklir yang dimilikinya selama bertahun-tahun. Angka-angka telah dilengkapi setiap tahun dengan data terbaru. Para diplomat AS menggunakan angka-angka itu untuk mendesak negara-negara lain menghentikan persenjataan nuklir mereka.

Di bawah mantan Presiden Trump, diputuskan pada 2018 untuk berhenti menerbitkan data, tetapi Presiden Biden melanggar kerahasiaan pendahulunya. Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa transparansi penting untuk menegakkan perjanjian internasional dari Perjanjian Non-Proliferasi.

Awal yang baru

Trump bernegosiasi dengan Rusia untuk memperbarui perjanjian New START 2010, tetapi gagal mencapai kesepakatan selama masa jabatannya. Antara lain, dia tidak mencapai kesepakatan dengan Rusia tentang jumlah senjata nuklir jarak pendek, yang juga dikenal sebagai senjata nuklir taktis. START Baru hanya berurusan dengan apa yang disebut senjata nuklir strategis. Trump juga ingin China bergabung dengan perjanjian itu.

Di bawah Biden, kesepakatan itu ditandatangani awal tahun ini untuk lima tahun. Di Jenewa, Rusia dan Amerika Serikat juga mengadakan pembicaraan putaran kedua tentang pengurangan senjata nuklir jangka panjang pekan lalu.

Pada puncaknya, Amerika memiliki 31.255 hulu ledak nuklir. Itu pada tahun 1967. Sampai runtuhnya Tembok Berlin, masih memiliki lebih dari 20.000 senjata nuklir. Sejak itu, jumlahnya terus menurun. Saat ini, Amerika Serikat hampir tidak memiliki senjata nuklir taktis di gudang senjatanya, tidak seperti Rusia.

READ  Air France dan Airbus masih diadili atas kecelakaan pesawat 2009 | Saat ini