Seorang agen dari Indonesia dituduh lalai dalam bencana stadion tahun lalu di Jawa Timur. Pria itu akan dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara karena dia ikut bertanggung jawab atas kematian 135 orang.
Menurut pejabat, agen terpidana memerintahkan penggunaan gas air mata, yang dilarang oleh badan sepak bola dunia FIFA untuk mengendalikan pertemuan. Dua petugas lagi telah dibebaskan.
135 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam bencana stadion pada bulan Oktober, ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah pendukung yang mengamuk yang menyerbu lapangan sepak bola. Lusinan orang tewas dalam keruntuhan, dan lainnya kemudian meninggal di rumah sakit.
Salah satu bencana terbesar stadion
Investigasi oleh Komnas HAM Indonesia menemukan penggunaan gas air mata sebagai penyebab utama bencana, yang kini menjadi salah satu bencana stadion terburuk yang pernah ada. Juga, stadion itu penuh sesak.
Kerusuhan dimulai setelah pertandingan derby antara klub Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Malang, Indonesia.
Hukuman pertama dalam kasus itu terjadi pekan lalu. Satu orang yang terlibat dalam pengaturan pertandingan dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara karena kelalaian. Seorang petugas keamanan dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena kelalaian.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
FIFA menarik Piala Dunia U-20 Indonesia setelah larangan Israel | Sepak bola asing
Lionel Messi menyelesaikan penampilan ke-100nya bersama Argentina dengan hat-trick lainnya dan membuat “impian” lawan menjadi kenyataan.
EKSKLUSIF-Ramsey, Sime Darby berencana untuk menghidupkan kembali penjualan perusahaan perawatan kesehatan Asia – sumber