Sejak tahun 1988, Perayaan Peringatan Nasional Hindia Belanda diadakan setiap tahun di Den Haag dihukum. Ini berlangsung di Indisch Memorial di Scheveningse Bosjes, di sebelah Water Party. Tugu peringatan itu diresmikan oleh Ratu Beatrix pada tahun 1988 dan terdiri dari patung perunggu dan sebuah plakat.
Pidato dan karangan bunga disampaikan oleh kerabat, pemerintah Belanda, angkatan bersenjata nasional, dan duta besar Indonesia, antara lain. Ada juga pertunjukan musik.
Pada tahun 2020, Raja Willem-Alexander juga hadir pada peringatan tersebut, karena Jepang menyerah 75 tahun yang lalu. Kemudian raja meletakkan karangan bunga. Perayaan ini tidak dihadiri setiap tahun.
Akibat virus Corona, peringatan tersebut menjadi lebih tenang dalam dua tahun terakhir. Hanya sejumlah kecil tamu yang diizinkan di peringatan itu.
Tahun ini hari jadi bisa diperingati lagi tanpa ada tindakan. Untuk pertama kalinya, program ini akan diadakan pada malam hari. Perayaan ulang tahun terbuka untuk semua orang dan dapat disaksikan langsung di Internet dan di televisi.
Peringatan ini juga bertujuan untuk mewariskan kesadaran sejarah kepada generasi baru. Semakin sedikit orang yang secara sadar mengalami perang, tetapi menurut Panitia Penyelenggara, itu adalah bagian dari identitas kolektif.
Selain itu, perayaan tersebut menekankan peran penting Hindia Belanda, dan kemudian Indonesia, dalam budaya Belanda. Di Belanda, ada sekitar dua juta orang keturunan Indonesia.
Dalam upacara tersebut, Bunga Melati sering dikenakan oleh mereka yang hadir. Bunga, juga disebut melati India, adalah simbol rasa hormat, berbagi, dan kasih sayang India. Di Asia, milati melambangkan peringatan berakhirnya Perang Dunia II.
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan