Berita Noos•
Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu, Amerika Serikat mengebom gudang milisi di Suriah yang diyakini terkait dengan Garda Republik Iran. Menurut Menteri Pertahanan Austin, hal ini terjadi karena pasukan AS di Irak dan Suriah hampir setiap hari diserang oleh milisi tersebut dengan rudal dan drone.
Austin mengancam dalam pernyataan persnya: “Jika Iran dan sekutunya tidak berhenti menyerang pasukan kami, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah lebih lanjut.”
Gudang yang diserang terletak di Suriah timur, namun lokasi pastinya belum diketahui. Dikatakan bahwa senjata disimpan di sana yang digunakan untuk melawan pasukan Amerika. Pengeboman tersebut dilakukan oleh dua jet tempur F-15, Austin melaporkan, namun tingkat kerusakannya tidak diketahui.
Drone dan rudal
Pada tanggal 27 Oktober, Amerika Serikat juga menyerang dua depot senjata di Suriah. Menurut Amerika Serikat, pasukannya di Suriah dan Irak telah diserang setidaknya 40 kali dengan drone dan rudal sejak perang antara Hamas dan Israel dimulai lebih dari sebulan lalu. 45 tentara Amerika terluka dalam serangan tersebut.
Pasukan AS dikatakan telah diserang dengan kekerasan sejak 17 Oktober, hari ketika ledakan besar terjadi di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza. Hal ini pada awalnya tampak seperti serangan Israel dan menyebabkan kemarahan besar di negara-negara tetangga Israel, namun kerusakan rudal dari Gaza sendiri kemudian terbukti menjadi penjelasan yang masuk akal atas ledakan tersebut.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark