Pada tahun 2016, jam tidak pernah mendengar Magsaysay, sebuah kota besar di pulau Sulawesi. Bermain sepak bola di Indonesia, seperti yang dijelaskan agennya, membuatnya terkejut.
Namun BSM Magsaysay, gelandang Liga Indonesia, tertarik padanya. Klok tahu banyak tentang Indonesia, tapi dia tahu matahari bisa bersinar di sana. Setelah dua musim yang gagal dalam gerimis di Scottish Dundee FC, itu hanya peningkatan yang signifikan.
Enam tahun kemudian, dengan kurang dari satu juta pengikut di Instagram sebagai salah satu bintang sepak bola terbesar di negara itu, dia tidak dapat membayangkan melakukan debutnya untuk tim Olimpiade.
Akar negara
Sehari setelah debutnya di tim nasional, Klok berbicara tentang langkah pertamanya di Indonesia. “Sedikit terbiasa. Magassar bukanlah tujuan wisata atau kota barat. Namun, ada baiknya saya mulai dari sana. Saya belajar Indonesia dari akarnya.”
Jam bermain sepak bola sebagai remaja di Geibergia, Amsterdam, di tim berbakat dengan pemain seperti Adam Maher dan Dansel Groenberg. FC Utrecht tiba pada usia dua belas tahun, di mana ia menyelesaikan karir pelatihannya sebagai promotor di lini tengah.
Tapi dia terjebak di Zhang FC Utrecht. Tidak semulus dulu lagi. Pada tahun 2014 ia pindah ke Ross County di Skotlandia. Dia sempat bermain dengan Cherno More di Bulgaria dan kemudian selesai di Dundee melalui England Oldham Athletics.
Petualangan asing yang mengasyikkan pada pandangan pertama, tetapi di Inggris Raya ia tidak menemukan kesenangan sepak bola yang sesungguhnya. Setengah lahan kosong, belokan cadangan, dan media penting. Kesenangan itu berbeda.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit