BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Badan Energi Internasional: Permintaan minyak turun karena pemulihan virus Corona


Foto: ANP

Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan perkiraan untuk permintaan minyak. Munculnya virus corona tipe delta akan meredam pertumbuhan ekonomi, khususnya di negara-negara Asia. Misalnya, penguncian baru telah diperkenalkan di Cina, Vietnam, dan Indonesia.

Penyesuaian perkiraan datang ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) setuju untuk meningkatkan produksi. Ini dilakukan atas desakan Badan Energi Internasional, antara lain. Awal pekan ini, Amerika Serikat meminta negara-negara OPEC+ untuk mempercepat produksi guna memastikan harga minyak terus naik.

Menurut laporan bulanan baru Badan Energi Internasional, peningkatan produksi OPEC + terjadi pada saat permintaan stabil. Negara-negara yang bukan bagian dari organisasi itu, seperti Amerika Serikat, juga memproduksi lebih banyak minyak. Produksi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui investasi baru.

Pada bulan Juni, permintaan adalah 3,8 juta barel minyak per hari, tetapi kemudian menurun. Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan pada semester kedua tahun ini mencapai 3,25 juta barel per hari. Untuk tahun 2022, Badan Energi Internasional sekarang memproyeksikan surplus minyak jika negara-negara OPEC+ berkomitmen untuk mengurangi produksi mereka.

Harga minyak telah turun 6 persen bulan ini. Misalnya, harga minyak Brent sekarang sekitar $71 per barel, dibandingkan dengan sekitar $78 pada awal Juli.

READ  Mengapa suku bunga yang lebih tinggi tidak mempengaruhi saham dengan cara yang sama?