Pertama, Indonesia memiliki cadangan nikel terbukti terbesar. Mineral ini sangat penting untuk transmisi energi hijau. Permintaan nikel akan meningkat di masa mendatang dan pemerintah Indonesia berencana untuk menjadi pemimpin pasar global di seluruh mata rantai tersebut. Ini berkisar dari menambang hingga memproduksi baterai untuk mobil listrik.
Selain itu, Indonesia telah mengambil jalan yang benar dalam hal kebebasan manusia dan ekonomi. Dalam FRDM, ETF Pasar Berkembang berbasis kebebasan, Indonesia memiliki bobot 200% lebih tinggi daripada ETF serupa berdasarkan kapitalisasi pasar (EEM). Jadi Indonesia tampil jauh lebih baik dalam hal kebebasan daripada negara-negara berkembang lainnya.
Apalagi, utangnya jauh lebih rendah daripada di Barat. Pada 41,2%, rasio antara hutang dan ukuran ekonomi lebih dari setengah dari zona euro (95,4%). Ini memberikan ruang untuk investasi tambahan atau untuk menyerap kemunduran.
Apalagi saham dari Indonesia tidak begitu mahal. Rata-rata rasio arus kas bebas terhadap kapitalisasi pasar untuk MSCI Indonesia adalah 5,9 selama 10 tahun terakhir. Sekarang rasio itu adalah 9,6. Terjemahan kasar: Saat ini ada 63% lebih banyak uang yang tersisa di perusahaan dibandingkan dengan nilai pasar saham daripada biasanya dalam 10 tahun terakhir.
Lyxor MSCI Indonesia ETF juga untuk jangka panjang
Empat faktor di atas akan memberi angin pada saham Indonesia di tahun-tahun mendatang, tetapi investor yang memiliki lebih banyak waktu juga akan diuntungkan dari demografi. Jumlah penduduk Indonesia bertambah 3 juta orang setiap tahunnya. Kaum muda merupakan bagian terbesar dari populasi ini: 25,6% orang Indonesia berusia di bawah 14 tahun. Artinya, ada proporsi yang lebih besar dari orang-orang produktif di masa depan yang juga memungkinkan ETF Lyxor MSCI Indonesia Keuntungan.
ETF Lyxor MSCI Indonesia | |
Pasar saham | Frankfurt |
dalam | LU1900065811 |
Dividen | menginvestasikannya kembali |
biaya | 0,45% |
asal | 44 juta euro |
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia