BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Israel diduga berperan dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran | sekarang juga

Israel memainkan peran dalam serangan hari Minggu di fasilitas nuklir utama Iran. Inilah yang dikatakan pejabat intelijen AS dan Israel pada hari Senin Itu NIni adalah York Times.

Pejabat tak dikenal mengatakan kepada surat kabar Amerika bahwa kerusakan itu disebabkan oleh “ledakan besar yang benar-benar menghancurkan sistem energi internal.” Menurut mereka, kerusakan fasilitas nuklir di Natanz sangat besar sehingga bisa memakan waktu setidaknya sembilan bulan sebelum produksi uranium dilanjutkan.

Mohammad Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, kini menyalahkan Israel.

Sebelumnya pada hari Minggu, sebuah kecelakaan tampaknya telah terjadi di pembangkit nuklir bawah tanah Natanz. Organisasi Energi Atom Iran berbicara tentang pemadaman listrik. Tidak ada luka.

Kemudian pada hari Minggu, organisasi itu mengatakan bahwa fasilitas nuklir itu menjadi sasaran “terorisme nuklir” dan bahwa Iran berhak untuk memberikan tanggapan.

Reaktor nuklir Natanz diperlukan untuk memperkaya uranium oleh rezim Iran, yang menurut para kritikus ingin menggunakan uranium untuk senjata nuklir. Oleh karena itu, Badan Tenaga Atom Internasional sedang memantau perkembangan di Natanz.

Biden ingin menghidupkan kembali perjanjian nuklir

Sementara itu, Teheran dan Washington berusaha menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengekang aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian di bawah Presiden Donald Trump tiga tahun lalu dan memberlakukan kembali sanksi terhadap rezim Iran. Pada gilirannya, Iran memutuskan untuk memperluas program nuklirnya.

Tidak jelas apakah Amerika Serikat memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan terhadap fasilitas nuklir Natanz. Serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Israel.

Negara ini tidak mendukung rencana Presiden AS Joe Biden untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir.