Bekantan langka yang hidup di hutan bakau Kalimantan terancam dengan pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Nusantara saat ini terdiri dari jalur kereta api, pondasi beton, dan bangunan sementara, namun kota metropolitan yang berkembang pesat ini bersiap untuk menampung 6.000 penduduk pertamanya pada bulan Oktober tahun ini.
Ibukota saat ini, Jakarta, adalah kota yang tenggelam paling cepat di dunia, saat ini 40% di bawah permukaan laut. Sekitar 10,6 juta orang di pusat kota dan 30 juta orang di wilayah yang lebih luas menghadapi kemungkinan pengungsian.
75% kota akan dibangun di ruang hijau. Pengembang juga ingin kawasan tersebut hanya menggunakan energi ramah lingkungan; Pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 MW akan memastikan bahwa kota ini memiliki cukup listrik untuk rumah dan bisnisnya.
Namun bukan hanya bekantan saja yang perlu mengkhawatirkan pertumbuhannya. Suku-suku tersebut telah menyatakan keprihatinan mereka mengenai proyek ini, karena khawatir mereka akan tercabut dari tanah yang mereka tinggali selama beberapa generasi.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit