China, India, Indonesia, Jepang dan Vietnam memiliki rencana untuk membangun lebih dari 600 pembangkit listrik tenaga batu bara baru di tahun-tahun mendatang. Dengan melakukan itu, mereka membahayakan pencapaian tujuan iklim, tulis pusat penelitian Carbon Tracker dalam sebuah laporan.
Pembangkit listrik tenaga batu bara baru menyediakan sekitar 300 gigawatt listrik, setara dengan total kapasitas produksi Jepang. Tetapi emisi tambahan dari pembangkit tersebut membahayakan tujuan membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat.
“Benteng batu bara baru-baru ini bertentangan dengan gandum, sementara menyediakan energi terbarukan menawarkan solusi yang lebih ekonomis yang juga mendukung tujuan iklim global,” kata Katharina Hellenbrand von der Nien, peneliti utama. pelacak karbon. Jadi investor harus berpaling dari proyek batu bara baru ini.
Para ahli menganggap penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, yang menghasilkan gas rumah kaca, sebagai elemen kunci dalam memerangi pemanasan global. Namun, di banyak negara Asia, ekonominya bertumpu pada batu bara, sementara Amerika Serikat dan Eropa sudah mulai beralih ke energi terbarukan.
Pembangkit listrik tenaga batu bara baru menyediakan sekitar 300 gigawatt listrik, setara dengan total kapasitas produksi Jepang. Tetapi emisi tambahan dari pembangkit tersebut membahayakan tujuan membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat. “Benteng batu bara baru-baru ini bertentangan dengan arus, sementara menyediakan energi terbarukan menawarkan solusi yang lebih hemat biaya yang juga mendukung tujuan iklim global,” kata Katharina Hellenbrand von der Nien, Investigator Utama di Carbon Tracker. Jadi investor harus berpaling dari proyek batu bara baru ini. Para ahli menganggap penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, yang menghasilkan gas rumah kaca, sebagai elemen kunci dalam memerangi pemanasan global. Namun, di banyak negara Asia, ekonominya bergantung pada batu bara, sementara Amerika Serikat dan Eropa sudah mulai beralih ke energi terbarukan.
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia