Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mengalami industrialisasi yang pesat pada tahun 1970an yang didukung oleh kuatnya ekspor minyak sebelum industri padat karya menjadi mesin pertumbuhan baru pada akhir tahun 1980an. Negara ini kini menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan PDB nominal sebesar US$1,38 triliun, dan merupakan anggota G20.
Komoditas ekspor terpenting Indonesia adalah minyak dan gas, minyak sawit, mineral seperti timah, emas, nikel, tembaga, dan bauksit, serta batu bara. Namun, negara ini beralih dari mengekspor mineral mentah ke mengembangkan industri manufaktur sendiri yang merupakan kunci bagi strategi pertumbuhan ekonomi pemerintah. Pada tahun 2023, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 4,5 hingga 5,3 persen yang didukung oleh pertumbuhan barang, infrastruktur, pariwisata, dan manufaktur produk bernilai tinggi seperti baterai kendaraan listrik.
Pemerintahan Joko Widodo tetap berhati-hati dalam kebijakan makroekonomi dan reformasi struktural untuk menarik investasi asing. Infrastruktur tetap menjadi landasan kebijakan pemerintah, dan Indonesia membutuhkan lebih dari US$400 miliar pembiayaan infrastruktur hingga tahun 2024.
Pertimbangan penting lainnya bagi investor asing adalah amandemen yang sedang dilakukan Indonesia terhadap berbagai undang-undang untuk menghilangkan inefisiensi birokrasi, menyederhanakan persyaratan perizinan usaha, dan meliberalisasi lebih banyak industri. Contohnya adalah Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 10.2 Tahun 2022.
Oleh karena itu, bagi investor dan perusahaan yang ingin melakukan bisnis di Indonesia, penting untuk memiliki pandangan jangka panjang. Dengan populasi hampir 300 juta jiwa, pasar tenaga kerja yang kompetitif, ekonomi digital yang berkembang pesat, dan pendapatan yang meningkat, Indonesia bukanlah pasar yang bisa dianggap enteng.
Publikasi ini, yang dirancang untuk memperkenalkan Anda pada dasar-dasar investasi di Indonesia, disiapkan oleh Dezan Shira & Associates, sebuah firma FDI yang menyediakan layanan pembentukan perusahaan, audit, konsultasi bisnis, konsultasi perpajakan dan kepatuhan, akuntansi, penggajian, uji tuntas, dan keuangan. . Tinjauan layanan yang diberikan kepada perusahaan multinasional dan UKM yang berinvestasi di negara berkembang Asia.
Pengantar Doing Business di Indonesia 2022 meliputi:
- Daftar investasi positif di Indonesia
- Mendirikan perusahaan
- pengumpulan pajak;
- Sumber daya manusia dan penggajian; Dan
- Audit dan kepatuhan.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia