BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Penuntutan terhadap agen Amerika yang melepaskan tembakan selama penggerebekan Breonna Taylor telah gagal

Penuntutan terhadap agen Amerika yang melepaskan tembakan selama penggerebekan Breonna Taylor telah gagal

Lukisan protes Breonna Taylor

Berita Noos

Persidangan terhadap agen Amerika yang melepaskan tembakan dalam serangan mematikan di Louisville telah berakhir tanpa putusan. Juri tidak dapat menyetujui pertanyaan tentang kesalahan setelah berhari-hari melakukan pertimbangan.

Innocent Breonna Taylor tewas dalam penggerebekan di apartemen yang salah pada Maret 2020. Dengan kematiannya, wanita berusia 26 tahun itu menjadi salah satu wajah gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat.

Polisi menggerebek apartemen Taylor karena mantan suaminya diduga mengedarkan narkoba. Pacar barunya melepaskan tembakan ketika petugas berpakaian preman memaksa pintu terbuka. Taylor ditembak dan dibunuh ketika petugas membalas tembakan.

Cuaca darurat

Jaksa penuntut umum sebelumnya memutuskan untuk tidak menuntut petugas yang melepaskan tembakan fatal karena tertembak. Seorang rekannya didakwa dan kemudian melepaskan tembakan sepuluh kali secara acak.

Brett Hankison disebut melanggar hak-hak sipil Taylor dengan kekerasan berlebihan. Dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena itu.

Selama persidangannya, Hankison bersaksi bahwa tembakan pertama yang dilakukan oleh pacar Taylor membuatnya takut akan nyawanya dan nyawa rekan-rekannya. Namun dia juga mengaku tidak melihat siapa yang menembaknya. Hakim telah membebaskannya tahun lalu karena membahayakan tetangga Taylor.

Proses baru?

Setelah empat hari musyawarah yang terkadang memanas, juri mengatakan mereka tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai putusan. Oleh karena itu, hakim membatalkan kasus tersebut. Jaksa Penuntut Umum belum memutuskan apakah akan meminta sidang baru.

Selain Hankison, tiga petugas lain dalam kasus tersebut juga didakwa melakukan kesalahan hingga berujung pada penggerebekan apartemen yang salah. Salah satu dari mereka mengaku bersalah, dan persidangan terhadap dua lainnya akan dimulai tahun depan.