Capital A, perusahaan induk AirAsia, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya sedang menjajaki opsi pembiayaan untuk operasinya di Indonesia dan Filipina, termasuk kemungkinan penawaran umum perdana AirAsia Filipina dalam waktu dekat.
Unit Filipina sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana tahun depan, menghidupkan kembali rencana penggalangan dana yang telah ditunda beberapa kali karena volatilitas pasar, kata CEO Capital A Tony Fernandes pada bulan Juni.
Bursa Malaysia menilai AirAsia X dan Capital A sebagai PN17 tahun lalu, sebuah sebutan untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dihapuskan jika gagal mencapai stabilitas keuangan dalam jangka waktu tertentu.
Capital A mengatakan pihaknya sedang menyelesaikan rencana penyelesaian PN17 pada “menit-menit terakhir”, dengan tujuan untuk mengajukan pengajuan penuh ke Bursa Malaysia dalam waktu dekat.
Perusahaan melaporkan kerugian yang dapat diatribusikan sebesar 178,8 juta ringgit ($38,39 juta) untuk kuartal yang berakhir 30 September, dibandingkan dengan kerugian sebesar 901,3 juta ringgit pada tahun sebelumnya.
Sedangkan AirAsia
($1 = 4,6570 ringgit)
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
WING Indonesia merayakan Hari Kartini dengan acara etika bisnis
OJK mencabut izin usaha PT SME Finance Indonesia
Jakarta sedang tenggelam. Lihatlah ibu kota baru Indonesia, Nusantara.