BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perusahaan Malaysia meluncurkan platform penjualan online untuk minyak sawit berkelanjutan

Perusahaan Malaysia meluncurkan platform penjualan online untuk minyak sawit berkelanjutan

Platform perdagangan baru, yang disebut Trustparent Marketplace, bertujuan untuk menghubungkan pembeli dan penjual minyak sawit di seluruh rantai pasokan. Sejumlah alat juga disajikan untuk memverifikasi ketertelusuran minyak sawit berkelanjutan.

padat

“Platform ini harus mencerminkan komitmen industri terhadap deforestasi, gambut, dan eksploitasi,” kata Onikrishnan Unaithan, CEO DiBiz. “The Trustparent Marketplace dapat dibandingkan dengan platform Amazon. Pasar online memberi setiap pemangku kepentingan kesempatan untuk menjual atau membeli minyak sawit.”

Produksi minyak sawit telah menjadi sasaran banyak kritik. Memang, ekspansi perkebunan yang cepat dikaitkan dengan deforestasi hutan hujan tropis, sementara pelanggaran hak asasi manusia juga dilaporkan.

Ini telah membebani sektor ini dengan boikot pelanggan. Namun, perwakilan industri minyak sawit mencatat bahwa kampanye semacam itu sebenarnya menghambat pengembangan sertifikasi minyak sawit berkelanjutan yang efektif.

Round Table of Sustainable Palm Oil (RSPO) mensertifikasi stok 14,6 juta ton sebagai minyak sawit berkelanjutan tahun lalu. Volume ini mewakili 19,3 persen dari produksi minyak sawit dunia.

Namun, para petani di Indonesia dan Malaysia, produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, mengeluh bahwa meskipun jutaan dolar diinvestasikan untuk memenuhi permintaan pasar yang berkelanjutan, ada kekurangan permintaan untuk produk yang lebih mahal yang memenuhi sertifikasi ini. Terhubung. Platform baru akan membantu memberikan solusi untuk ini.

Indonesia

Indonesia baru saja memutuskan untuk membatasi ekspor minyak sawit. Intervensi ini bertujuan untuk mendongkrak stok domestik dan merupakan bagian dari upaya yang ingin dilakukan pemerintah Indonesia untuk menahan kenaikan harga minyak sawit.

Indonesia – produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di dunia – kini mewajibkan produsen untuk menyediakan 30 persen dari rencana ekspor mereka ke pasar domestik. Sampai sekarang, 20 persen dari volume ini seharusnya tetap lokal. Muhammad Lufti, Menteri Perdagangan Indonesia, membenarkan bahwa langkah baru itu akan diterapkan setidaknya selama enam bulan.

READ  Baba Otang, kue warga di dinas kehutanan

Namun, peningkatan pembatasan ekspor akan mengambil lebih banyak minyak nabati dari pasar global yang sudah berjuang dengan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Bagaimanapun, Ukraina adalah pemasok penting minyak bunga matahari di seluruh dunia. Jadi ada ketakutan akan harga yang lebih tinggi.