BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Presiden Peru ditanyai tentang jam tangan di Rolexgate: 'Jam tangan itu dipinjam'

Presiden Peru ditanyai tentang jam tangan di Rolexgate: 'Jam tangan itu dipinjam'

Bolwarti menampilkan salah satu arlojinya saat dia berbicara

Berita Noos

Presiden Peru Boluarte menyatakan pada sidang bahwa seorang teman telah meminjamkannya sebuah koleksi mahal termasuk jam tangan mewah. Jam tangan tersebut, yang tidak dipublikasikan ketika ia menjabat, telah menjadi pusat perselisihan mengenai Bolwarti di mana ia dituduh melakukan pengayaan yang tidak adil.

Dia mengatakan salah satu jam tangan itu, Rolex, sebenarnya miliknya. Dia mendapatkan sisanya dengan status pinjaman karena seorang temannya berharap jam tangan tersebut akan berdampak baik bagi Peru jika dia memakai jam tangan tersebut, menurut Bolwarte.

Pencarian rumah

Seminggu yang lalu, hakim Peru menggeledah rumah Boluarte sehubungan dengan penyelidikan korupsi. Investigasi ini dimulai setelah saluran berita La Encerrona melaporkan bahwa presiden telah memakai empat belas jam tangan mewah yang berbeda sejak mengambil alih kekuasaan.

Selama periode itu, di atas kertas, dia tidak akan mendapatkan cukup uang untuk membeli jam tangan tersebut. Pada hari Senin, dua hari setelah rumah Bolwarti digeledah, enam menteri mengundurkan diri dari kabinetnya.

Interogasi pada jam lima

Setelah diinterogasi secara tertutup, yang berlangsung lebih dari lima jam, Bolwarti mengakui dalam pidatonya di televisi bahwa tidak bijaksana menerima jam kerja tersebut. Dia membenarkan bahwa jam tangan tersebut dikembalikan kepada orang yang memberikannya, yaitu gubernur wilayah Ayacucho.

Dia juga menggambarkan penyelidikan terhadap dirinya sebagai sebuah “kebohongan” dan “tabir asap”.

Kasus pencucian uang

Setahun yang lalu, jaksa penuntut juga memulai kasus pencucian uang antara lain terhadap Boluarte dan pendahulunya, Pedro Castillo. Investigasi berpusat pada pendanaan kampanye presiden pada tahun 2021.

Ada enam presiden di Peru dalam lima tahun terakhir. Banyak presiden yang dikaitkan atau dihukum karena korupsi. Kritikus juga menuduh pemerintah menjadi semakin otoriter