BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Putusan pengadilan terakhir Yugoslavia: sebuah ‘tonggak sejarah’

Putusan pengadilan terakhir Yugoslavia: sebuah ‘tonggak sejarah’

ICTY ditutup pada tahun 2017, tetapi kasus yang tersisa telah diambil alih oleh Mekanisme Residual Internasional untuk Pengadilan Pidana. Lembaga ini membuat penilaian hari ini untuk terakhir kalinya.

Terdakwa yang awalnya dihukum dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, dengan beberapa tahun ditambahkan pada banding. Mereka yang dihukum adalah mantan kepala Dinas Keamanan Negara Milosevic, Jovica Stanisic (72), dan wakilnya, Franco Simatović (73). Keduanya ditangkap pada tahun 2003.

Didirikan pada tahun 1993

Hukuman secara resmi mengakhiri Pengadilan Khusus, di mana para pemain kunci dalam perang yang menghancurkan di Balkan diadili.

Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia didirikan pada tahun 1993 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perang berlanjut di Balkan barat selama bertahun-tahun sesudahnya. Pertanyaan untuk waktu yang lama adalah apakah penjahat perang akan ditangkap. Pengadilan pidana akhirnya berhasil mengadili para pemain kunci, seperti Presiden Yugoslavia Milosevic, meskipun ia tidak pernah dihukum karena meninggal di selnya.

161 hukuman

Pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic dan jenderalnya, Ratko Mladic, yang dikenal sebagai Jagal Srebrenica, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Sebanyak 161 orang telah diadili oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Bekas Yugoslavia. Kecaman yang paling mencolok adalah mantan jenderal Kroasia Slobodan Praljak. Dia meninggal karena meminum racun setelah mendengar vonisnya.

READ  Israel aktif di utara dan selatan. • Kritik terhadap veto Amerika terhadap gencatan senjata