Menurut penelitian sebelumnya, semburan radio yang cepat dapat menghasilkan energi dalam satu milidetik sebanyak yang dihasilkan Matahari dalam satu tahun atau lebih. Namun para astronom tidak memahami penyebab ledakan. “Alasannya tidak diketahui,” kata Rob van den Berg, pakar luar angkasa di Observatorium Sonneborg.
Sebuah misteri besar menyelimuti “flash cepat” di alam semesta
Semburan gelombang radio di luar angkasa merupakan kilatan terang yang berlangsung beberapa milidetik. Menurut para ilmuwan, ini adalah salah satu misteri terbesar yang ditawarkan alam semesta. “Banyak dari kilatan cahaya itu hanya terjadi sekali.” “Untuk menemukannya, Anda harus memiliki teleskop di tempat yang tepat,” kata van den Berg.
Kini diketahui bahwa beberapa kedipan berulang. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk memposisikan teleskop mereka di tempat yang tepat dan kemudian mempelajari kilatan cahaya yang berulang. “Sebuah pola kini telah ditemukan dalam kilatan cahaya yang disebut ‘20220912A.’ Kilatan cahaya tersebut terjadi beberapa kali sehari dan kekuatannya bervariasi,” kata van den Berg.
Baca juga | Misi “Psyche” NASA ke asteroid besar: “Sejenis ranjau terbang”
alasan
Tidak diketahui bagaimana kilatan cahaya dihasilkan. Menurut Van den Berg, “dua tersangka” dapat diidentifikasi. Bisa jadi itu adalah dua bintang neutron yang bertabrakan. Ini adalah sisa-sisa bintang yang terbakar. Mereka sangat berat, jadi jika saling bertabrakan, mereka dapat menyebabkan kilatan cahaya yang singkat. Tapi ini tidak bisa terjadi beberapa kali sehari.
“Kilatan yang berulang bisa jadi merupakan magnetar,” lanjut van den Berg. “Ini juga sisa-sisa bintang yang terbakar.” Tapi ini sangat magnetis. Medan magnet seperti itu terkadang bisa menghasilkan ledakan radio.
Baca juga | “Hujan bintang Geminid terlihat jelas malam ini.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita