Insinyur Remond Pahladsingh berpendapat bahwa Suriname adalah pandangan yang baik tentang seberapa rendah dan gagalnya negara-negara minyak bisa salah. Misalnya, dia berpendapat bahwa Venezuela memiliki cadangan minyak yang lebih besar daripada Arab Saudi, tetapi rakyat tidak diuntungkan. Di Guinea Khatulistiwa, hanya segelintir elit yang mengambil semua kekayaan. Ada yang tidak beres di Nigeria juga.
Suriname bisa belajar dari kesalahan negara-negara tersebut. Bahalatsingh mendiskusikan hal ini dengan Farid Birkhan untuk RBN TV.
Ia juga menyampaikan bahwa ketahanan energi merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Dia mengatakan paralel dapat ditarik ke krisis batu bara sekitar Perang Dunia II. Menurutnya, kondisi yang sama juga terjadi di dunia sekarang. Pertanyaan sentralnya adalah: Bagaimana kita dapat menyediakan energi bagi populasi dunia, kata Bahlatsingh. “Kita perlu memecahkan masalah energi.”
Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa Suriname juga harus belajar dari operasi penambangan masa lalu. “Jual minyak di pasar dunia dengan harga yang menguntungkan. Ini lebih murah daripada menjual ke penduduk setempat. Pemerintah dapat mengatur penjualan lokal dari dana itu.”
Terakhir, kata dia, Suriname bisa mendapatkan oil know-how dari Indonesia dan India. Menurut Bahlatsingh, Suriname bisa saja membuat perbandingan.
Klik EIkuti tautan ini untuk menonton wawancara lengkapnya.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit