BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Seorang anggota parlemen Jerman dari partai Alternatif untuk Jerman digerebek atas tuduhan suap dan pencucian uang

Seorang anggota parlemen Jerman dari partai Alternatif untuk Jerman digerebek atas tuduhan suap dan pencucian uang

Peter Bystron dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman

Berita Noos

Jaksa Jerman telah meluncurkan penyelidikan terhadap anggota Bundestag yang tergabung dalam partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman. Menurut kantor berita Jerman DPA, masalah ini menyangkut Peter Bystrone, yang diduga melakukan suap dan pencucian uang.

Saat ini, pihak berwenang Jerman dan Spanyol melakukan beberapa penggerebekan di banyak properti anggota parlemen. Bystron adalah orang kedua dalam daftar kandidat Partai Alternatif untuk Jerman untuk pemilihan Parlemen Eropa yang dijadwalkan pada Juni mendatang, dan telah menjadi sasaran kritik keras selama beberapa waktu.

Pada awal April, surat kabar Ceko Denik N mengungkapkan bahwa Bysrun – yang lahir di Republik Ceko – memiliki hubungan dengan jaringan Voice of Europe pro-Rusia yang dimiliki oleh Viktor Medvedchuk, seorang pengusaha dan politisi Ukraina pro-Rusia yang merupakan teman dari Presiden Putin.

Bistron juga diduga mengambil uang tersebut. Parlemen Eropa sendiri membantah semua tuduhan tersebut dan berbicara tentang pencemaran nama baik dan fitnah. Bundestag mencabut kekebalan Bystron.

Kamu bukan satu-satunya

Menurut Kantor Kejaksaan Jerman, properti di Berlin, Bavaria dan Mallorca digeledah dan barang bukti disita. “Jaksa Munich sedang menyelidiki seorang anggota Bundestag atas dugaan menerima suap dan pencucian uang,” kata kantor kejaksaan.

Bystron bukan satu-satunya kandidat terkemuka dari partai sayap kanan radikal Alternatif untuk Jerman (AfD) yang mendapat kritik keras. MEP Maximilian Krah, seperti rekan partainya, dikatakan memiliki hubungan dengan jaringan pro-Rusia. Selain itu, asisten Krah dituduh menjadi mata-mata Tiongkok. Skandal seputar AfD sebagian menjelaskan penurunan popularitas partai tersebut dalam jajak pendapat.