BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Separatis pro-Rusia mengevakuasi warga sipil Ukraina ke Rusia

Rusia sibuk mengatur tempat tinggal, makanan, dan uang saku bagi para pengungsi dari Ukraina. Prioritas diberikan kepada wanita, anak-anak dan orang tua.

Ledakan Donetsk

Seorang juru bicara pemerintah AS menggambarkan evakuasi sebagai “langkah sinis” dalam pertempuran propaganda antara Rusia dan Barat. Rusia telah membangun kekuatan militer besar di perbatasan dengan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Ada kekhawatiran bahwa Rusia akan menyerang Ukraina timur.

Di Donetsk, ibu kota Republik Rakyat Donetsk, sebuah mobil meledak di dekat gedung yang menampung pemerintah separatis pada hari sebelumnya. Amerika menduga bahwa para separatis melakukan serangan ini untuk membenarkan invasi Rusia ke Ukraina.

Wartawan RTL Jeroen Ackermans menggambarkan evakuasi sebagai “eskalasi baru” dalam ketegangan antara Rusia dan Ukraina. “Putin dapat segera mengatakan: warga kami tidak lagi aman di sana, dan kami harus turun tangan,” tambahnya.

jaga api tetap tinggi

“Situasinya tidak mau tenang,” lanjut Ackermann. Para separatis berharap bahwa Rusia akan pindah ke Ukraina timur. Adalah kepentingan mereka untuk menjaga api tetap menyala.

Dia mengatakan separatis tidak mungkin bertindak sendiri. “Saya tidak bisa membayangkannya. Ini sepertinya menunjukkan bahwa Rusia ingin menduduki Ukraina timur. Tapi itu bisa menjadi fase. Masih harus dilihat apa rencananya.”

Tentara Ukraina telah berperang selama bertahun-tahun dengan republik yang diproklamirkan sendiri oleh pemberontak. Penembakan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika pasukan Rusia berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina.

Parlemen Rusia pekan ini meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakui dua wilayah di wilayah Donbass di Ukraina timur sebagai republik merdeka. Rusia telah memberi banyak warga wilayah ini paspor Rusia.