Banyak astronom amatir memiliki peralatan canggih yang dapat digunakan untuk menganalisis cahaya. Dengan menggunakan spektroskop pada teleskopnya, mereka dapat mengukur seberapa cepat materi bintang terlempar ke luar angkasa dan unsur apa saja yang dikandungnya.
Oleh karena itu, masyarakat awam berperan penting dalam mengungkap rahasia supernova.
Namun, ada masalah. Untuk memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya, teleskop harus dilatih untuk mengetahui supernova sejak supernova dimulai, sebaiknya sebelum supernova terlihat di langit. Namun para ilmuwan punya solusi inovatif untuk itu.
Partikel hantu tiba lebih dulu
Meski kita tidak bisa memprediksi di mana dan kapan supernova akan terjadi, kita tetap bisa meresponsnya sebelum cahaya mencapai Bumi. Ini karena supernova memancarkan partikel elementer jenis tertentu, neutrino.
Partikel-partikel ini terbentuk ketika bagian dalam bintang runtuh dan bergerak langsung melalui lapisan luar bintang dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Neutrino bergerak ke segala arah dan beberapa di antaranya akan menghantam Bumi.
Sebagian besar dari mereka melewati planet kita seperti hantu, karena neutrino jarang berinteraksi dengan materi lain. Namun beberapa neutrino terdeteksi oleh detektor neutrino besar, seperti Super-Kamiokande di Jepang, dan IceCube di Antartika.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita