Tabrakan antara pesawat ruang angkasa dan bulan asteroid Demorphos memiliki dampak yang lebih besar daripada diharapkan. Acara ini diikuti oleh teleskop di luar angkasa dan di Bumi. Sebuah teleskop di Chili telah melihat jejak debu di balik batu ruang angkasa.
DART (Double Asteroid Redirection Test) diluncurkan pada November tahun lalu dari Stasiun Luar Angkasa Vandenberg di California, AS. Probe dibawa oleh roket Falcon 9 dari SpaceX, perusahaan luar angkasa milik miliarder Elon Musk.
Pesawat ruang angkasa, seukuran kereta golf, mencapai tujuan akhirnya pada 26 September: bulan asteroid Demorphos.
Probe bertabrakan dengan bulan asteroid dengan kecepatan 22 ribu kilometer per jam. Tujuannya adalah untuk mendorongnya keluar dari orbit. Misi harus menjawab pertanyaan apakah perubahan lintasan batuan ruang angkasa mungkin terjadi. Ini bisa mencegah bencana jika batu ruang angkasa datang langsung ke Bumi.
Pada tahun 2024, sebuah pesawat ruang angkasa baru akan diluncurkan untuk menyelidiki konsekuensi dari tabrakan tersebut. Kapal itu dijadwalkan tiba di Demorphos pada 2026.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita