BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Taliban menggantung mayat di Herat, Afghanistan

Di kota Herat, Afghanistan, di bagian barat negara itu, mayat empat pria Afghanistan digantung di depan umum. Ini dilaporkan oleh media internasional berdasarkan populasi dan otoritas lokal.

Setidaknya satu mayat digantung dari derek di alun-alun pusat kota. Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sesosok mayat berlumuran darah terbungkus rantai. Tiga pria lainnya dibawa ke tempat-tempat lain di kota untuk dipamerkan kepada publik, kata saksi mata.

Taliban mengatakan korban tewas terlibat dalam penculikan seorang pengusaha dan putranya. Taliban mengatakan mereka terlihat di sebuah pos pemeriksaan, setelah itu terjadi baku tembak. Gubernur mengatakan penampilan publik dari mayat-mayat itu merupakan “model pencegah” bagi para penculik lainnya.

Hukuman fisik dan eksekusi

Bahkan ketika Taliban berkuasa pada 1990-an, mereka terus terlibat dalam praktik semacam itu. Kemudian orang-orang dieksekusi di depan umum di stadion yang ramai di Kabul atau di masjid Idul Fitri di Kabul.

Juru bicara Taliban mengatakan dalam konferensi pers sebelumnya bahwa gerakan itu menjadi lebih moderat, tetapi praktiknya bertentangan dengan ini. Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus, ada laporan rutin tentang Taliban yang menggantung mayat dan menggunakan alat pencegah ekstrem lainnya. Setidaknya dalam dua kasus, pria ditempatkan di belakang truk pickup minggu lalu dan mengemudi dengan tangan terikat.

Pemimpin Taliban Mullah Nur al-Din al-Turabi, katanya kemarin Bahwa “memotong tangan mutlak diperlukan demi keamanan sebagai pencegah.” Al-Turabi adalah salah satu pendiri gerakan teroris, menjabat sebagai menteri kehakiman di bawah Taliban pada 1990-an dan memimpin Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Dia sekarang bertanggung jawab atas, antara lain, penjara.