BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Teknisi masih memerlukan “beberapa minggu” untuk menyelidiki masalah Starliner

Teknisi masih memerlukan “beberapa minggu” untuk menyelidiki masalah Starliner

Starliner merapat dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Berita Noos

Masih belum jelas kapan kapsul luar angkasa Starliner dapat kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke Bumi. NASA mengatakan para insinyur memerlukan “beberapa minggu lagi” untuk menyelidiki masalah dengan mesin kapsul Boeing.

Karena kendala tersebut, pengembaliannya ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut pada Sabtu lalu. Tes darat sekarang dijadwalkan akan dilakukan di negara bagian New Mexico, AS untuk menguji mesin Starliner yang sama yang saat ini berada di luar angkasa.

Astronot berpengalaman

Pesawat luar angkasa Starliner berangkat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada awal bulan ini, membawa dua astronot berpengalaman NASA: Barry Wilmore (61 tahun) dan Sunita Williams (58 tahun). Ini adalah pertama kalinya sebuah pesawat luar angkasa diluncurkan dengan membawa manusia. Pengujian sebelumnya telah dilakukan dengan menggunakan boneka on-board.

Willmore dan Williams berhasil merapatkan pesawat luar angkasa Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional beberapa hari kemudian. Hal ini tidak berlalu tanpa masalah. Kebocoran helium kecil ditemukan. Bahan ini penting untuk saluran bahan bakar hingga pendorong.

Masih ada masalah dengan beberapa perangkat pembayaran, sehingga pengembalian tidak mungkin dilakukan saat ini.

Daftar masalah yang panjang

Rencananya para astronot akan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional setidaknya selama delapan hari dan kemudian kembali ke kapal Starliner.

Tes tak berawak sebelumnya dengan Starliner juga tidak berjalan mulus. Pada uji terbang terakhir, pada tahun 2022, juga ditemukan masalah pada perangkat propulsinya. Pesawat luar angkasa itu berhasil kembali ke Bumi.

Berkat inisiatif komersial SpaceX dan Boeing, NASA tidak lagi bergantung pada kapsul Soyuz Rusia. NASA juga sedang mengerjakan kapsul yang disebut Orion.