BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Universitas Harvard menghapus penutup kulit manusia dari buku

Universitas Harvard menghapus penutup kulit manusia dari buku

Berita Noosrata-rata

Universitas Harvard menghapus penutup kulit manusia dari sebuah buku. Buku tersebut telah berada di salah satu perpustakaan universitas sejak tahun 1934. Baru pada tahun 2014 para peneliti menemukan bahwa sampul buku tersebut terbuat dari kulit manusia.

Buku itu mempunyai judul Tujuan dari aku Itu ditulis oleh orang Prancis Arsene Houssaye sekitar tahun 1880. Ini adalah buku filosofis tentang jiwa.

Konon penulis memberikan buku tersebut kepada temannya. Temannya, seorang dokter, dikatakan telah mengoleskan kulit manusia pada buku tersebut.

Tidak ada izin dari pemilik kulit

Kulit tersebut milik pasien jiwa yang telah meninggal dan sedang dirawat oleh dokter. Dia meninggal karena stroke, dan ketika tidak ada yang mengklaim tubuhnya, dia memutuskan untuk mengulitinya.

Dokter menambahkan kartu ke buku itu. Ia menyatakan bahwa buku tentang jiwa manusia layak mendapat sampul kemanusiaan. Ia juga menulis dalam catatannya bahwa pori-pori kulit masih bisa terlihat jika diperhatikan lebih dekat.

Sampul “Destinées de l'âme”

Pihak universitas mengatakan pemilik kulit tersebut tidak pernah memberikan izin untuk menggunakan kulitnya untuk membuat sampul buku.

Pada tahun 2014, Universitas Harvard menggambarkan penemuan ini sebagai “kabar baik bagi pecinta buku dan kanibal.” Kritikus menganggap hal ini tidak sopan dan menunjuk pada peran ideal universitas, yang merupakan salah satu lembaga ilmiah paling bergengsi di Amerika Serikat.

Harvard bilang sekarang sudah jam satu penyataan Sampulnya diganti karena alasan etis. Universitas juga meminta maaf atas penanganan sebelumnya terhadap buku dan laporan di sampulnya.

Berbagai pihak di Liga dan di Prancis kini sedang mendiskusikan sifat partai ini. Universitas ingin “mengembalikan martabat” perempuan yang kulitnya digunakan.