berita NOS••diedit
Perdana Menteri Rutte meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas “permintaan maaf yang mendalam” dalam menanggapi laporan kekerasan selama Revolusi Nasional Indonesia. Saya meminta maaf kepada semua orang di negara kita yang telah terkena dampak kekerasan.
“Hari ini saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia atas kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas di pihak Belanda selama tahun-tahun itu dan pandangan yang konsisten dari kabinet-kabinet sebelumnya. Indonesia harus hidup dengan konsekuensi perang kolonial. .
Berbicara di Brussels untuk konsultasi UE, Rutte mengatakan:
Rutte: Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia
Rutte mengatakan tanggung jawab untuk “sisi gelap” ini tidak terletak pada prajurit individu yang “dikirim dengan persiapan yang buruk untuk misi yang mustahil”. Dia menunjuk pada institusi yang memungkinkan terjadinya kekerasan institusional: pemerintah Belanda, parlemen, angkatan bersenjata dan peradilan. Dia berbicara tentang kegagalan kolektif.
“Budaya yang berlaku adalah salah satu dari sikap menyendiri, detasemen, dan rasa superioritas kolonial yang palsu. Itu berarti, bahkan bertahun-tahun kemudian, pengamatan yang menyakitkan.”
Apa alasan-alasan ini: pengakuan penuh bahwa kita semua gagal.
Perdana menteri melangkah lebih jauh dari pengampunan yang telah diberikan oleh Raja Willem-Alexander pada tahun 2020. Selama kunjungan kenegaraan ke Jakarta, ia berbicara tentang “saluran kekerasan” sejalan dengan posisi pemerintah bahwa kekerasan terjadi tetapi merupakan pengecualian.
Rutte mengakui bahwa baris ini, yang diikuti oleh kabinet Belanda berturut-turut sejak 1969, tidak lagi dapat diterima. Dia mengatakan kata-kata itu membutuhkan “kejelasan lebih lanjut”, mencatat bahwa sekarang telah ditetapkan bahwa kekerasan itu sistematis dan meluas.
Ditanya apakah permintaan maaf itu akan memungkinkan lebih banyak kelompok untuk mencari reparasi, Rutte mencatat pengaturan yang ada untuk kerabat yang masih hidup tetapi tidak mengumumkan yang baru. “Itulah permintaan maaf: pengakuan penuh bahwa kita semua telah gagal.”
Rutte tidak mengumumkan posisi baru dalam rehabilitasi para penentang hati nurani pada saat itu. Menurutnya, sulit untuk membuat pernyataan umum tentang hal ini, karena keadaan yang berbeda dari setiap kasus tidak dapat ditentukan dengan benar.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit