Sekelompok 185 Rohingya mendarat di Aceh, Indonesia pada hari Senin. Para pengungsi naik perahu di Bangladesh pada akhir November dan terdampar di laut selama berminggu-minggu sejak itu. Kapal lain yang membawa 180 pengungsi diyakini telah tenggelam.
Hingga Senin, 185 pria, wanita dan anak-anak berada dalam kondisi kritis di Aceh. “Setelah berminggu-minggu di laut, mereka sekarang sangat lemah karena dehidrasi dan kelelahan,” kata kepala polisi setempat kepada kantor berita. AP.
Rekaman mereka dibagikan di media sosial. Banyak yang lemah dan kelelahan atau menangis minta tolong. Seorang penumpang protes AP Dua puluh orang tewas dalam perjalanan. Dia mengatakan tubuh mereka dibuang ke laut.
Sekelompok Rohingya dibawa ke sekolah untuk akomodasi sementara pada Senin malam. Belum jelas apakah mereka akan bisa tinggal di Indonesia.
Minoritas Muslim Myanmar telah menjadi korban pembunuhan dan kekerasan. Akibatnya, banyak orang Rohingya yang pergi. Satu juta orang sekarang tinggal di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di Bangladesh. Setiap tahun, ratusan orang Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka untuk melarikan diri dari pusat penerimaan dengan perahu.
Indonesia telah mendaratkan 58 pengungsi pada hari Minggu. PBB Kapal ketiga kandas, menurut badan pengungsi UNHCR. Karena tidak ada lagi sinyal yang terdengar, Ketakutan UNHCR untuk nyawa 180 orang di dalamnya.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Monyet langka di Kalimantan terancam oleh pembangunan ibu kota baru Indonesia – Dogplot Suriname
Microsoft berinvestasi besar-besaran di Indonesia
Pameran baru 'Primal Insight' dipajang di Kebun Binatang Taman Indonesia