BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Creamer Belanda menjarah 1 juta euro di Indonesia

Komisaris Yusro Younes memberikan teks dan penjelasan terkait isu skimming massal.
Foto: Foto: YOUTUBE

Seorang Belanda telah ditangkap di Indonesia karena kasus pencurian besar-besaran. Dalam kejahatan itu, di mana peralatan canggih ditempatkan di ATM, 17 miliar rupee dicuri, dan lebih dari 1 juta euro ditransfer.

Gambar menunjukkan tuduhan Belanda, dilambangkan dengan inisial NG, dengan seorang Rusia dan seorang Indonesia yang dikatakan berasal dari geng yang sama. Diborgol dan mengenakan jas penjara oranye, mereka diadili di depan wartawan, diapit oleh petugas dan komisaris otoritas investigasi negara Asia Tenggara, Yusri Younes.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi penangkapan orang Belanda itu. “Kami tidak mengetahui kasus ini,” katanya. Ini berarti bahwa tidak ada permintaan bantuan konsuler yang diterima dengan cara apa pun.

mengejar

Pada hari Kamis, Younes mengumumkan bahwa polisi telah memburu geng internasional selama beberapa waktu. Sebuah pencarian sedang dilakukan untuk anggota lain dari kelompok kejahatan, dikatakan beroperasi dengan nama Tokyo1880.

“Dia di luar negeri,” kata komisaris pada konferensi pers di markas polisi di Jakarta Selatan. Identitasnya diketahui tetapi tidak diungkapkan, begitu pula kewarganegaraannya.

Uang dicuri dari nasabah bank negara BNI. Orang Belanda itu, seperti para terdakwa lainnya, mengakui kejahatannya, menurut media negara itu. Younes mengatakan mereka melakukannya dengan cara yang sangat profesional. “Dengan peralatan yang lebih canggih dari biasanya. Mereka memilih tempat yang mudah untuk memasang Deep Scraper. Mereka menyamar dan memakai topi karena tahu ada kamera pengintai.”

Tahanan dapat menerima hukuman maksimal tujuh tahun penjara.