Foto: ANP
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa Indonesia akan melarang ekspor bauksit tahun depan. Negara Asia Tenggara adalah pengekspor bijih terbesar keenam untuk produksi aluminium. Dalam jangka pendek, intervensi tersebut dapat menaikkan harga logam yang biasa digunakan, antara lain ditemukan di kaleng minuman, lemari es, dan pesawat terbang.
Larangan ekspor tersebut akan berlaku pada paruh kedua tahun 2023. Jokowi, sapaan akrab Presiden Indonesia, berharap bisa mengolah lebih banyak bauksit di negaranya setelah itu. “Akibatnya, nilai tambah tetap ada di dalam negeri, untuk kepentingan kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya melalui video YouTube.
Ini bukan intervensi proteksionis pertama yang dilakukan Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, dan menurutnya juga bukan yang terakhir. Ini sebelumnya membatasi ekspor nikel, bahan baku penting untuk baterai mobil listrik, misalnya. Organisasi Perdagangan Dunia memutuskan setelah ada keluhan dari Uni Eropa bahwa Indonesia telah melanggar aturan internasional tentang perdagangan bebas. Jakarta telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, ingin mengolah lebih banyak sumber daya alamnya di dalam perbatasannya daripada menjualnya langsung ke luar negeri. Awal bulan ini, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia tidak memperjuangkan ekonomi terbuka penuh, karena model seperti itu akan menunda pertumbuhan, katakanlah, negara-negara Amerika Latin selama beberapa dekade.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Filter internet canggih di Indonesia mencegah foto dan video diunggah ke Twitter
“Crocodile Tears” diproduksi oleh Anthony Chen di atas kapal Cercamon di FilMart
Calon presiden Indonesia melewatkan acara kebebasan pers