Almelo memiliki banyak monumen nasional. Salah satunya adalah Villa Bendien di Bornsestraat. Rumah ini terletak di bagian antara Violierstraat dan Deldensestraat. Mengapa rumah pedesaan ini disebut vila dua kamar tidur?
Iklan sedang dimuat…
Pondok dirancang pada tahun 1916 oleh Theo Wilhelm Rueter untuk pembuat garmen Albert Bendien. Rumah indah ini dibangun pada tahun 1917 dengan gaya Amsterdam School. Atapnya ilalang dan terdiri dari beberapa bentuk atap, seperti atap Minang Kabau ala Indonesia.
Baca selengkapnya di bawah gambar>
Perjalanan ke Timur Jauh
Rumah ini merupakan campuran dari dua gaya arsitektur; Sekolah Amsterdam dan Gaya Indonesia. Kombinasi ini muncul setelah sang arsitek melakukan perjalanan ke Timur Jauh.
Sampai saat itu, arsitek Theo Wilhelm Reuter terkenal dengan rumah pedesaan tradisionalnya. Menggunakan bahan tradisional dan metode konstruksi tradisional.
Baca selengkapnya di bawah gambar>
Sekolah Amsterdam
Di depan koridor rumah terdapat gerbang kayu di antara dua tiang pasangan bata, juga dibuat dengan gaya Amsterdam School. Bagi para pecinta di antara kita: dindingnya terbuat dari pasangan bata kuning, fasadnya memiliki ikatan batu dekoratif dan jendela atap yang dipasang di bawah lengkungan.
Jadi rumah itu dibangun untuk pabrik tekstil Albert Bendin. Dia adalah putra bungsu dari pendiri pabrik, Isaac Bendin. Albert telah menjadi direktur perusahaan sejak tahun 1934. Dia tidak lagi tinggal di vila ini pada waktu itu, karena pada tahun 1930 keluarga Ter Beek tinggal di sini. Keluarga ini juga dikenal di Almelo, dari Politeje.
Lebih banyak sejarah Almelo:
Terima kasih kepada Historical Circle City & Ambt Almelo. Ikuti juga di dekat Almelo Instagram Dan Facebook.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia