BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

‘Layanan keamanan tidak membantu penyusup Belanda’

Orang Belanda yang menyusup ke jaringan teroris selama bertahun-tahun dan memberikan informasi kepada AIVD dan CIA tidak menerima bantuan setelah menerima ancaman pembunuhan, menurut penyelidikan yang dia lakukan. de Volkskrant.

Intelijennya antara lain melacak dan membunuh dalang serangan Bali 2002. Selain itu, berdasarkan informasinya, pemimpin ISIS di Suriah dan dua teroris kunci lainnya bisa dibunuh.

misi

Pria itu dapat memasuki organisasi teroris Kelompok Islam, setelah AIVD melakukan operasi gabungan dengan CIA pada tahun 2003. Selama misinya, ia melakukan beberapa kontak dengan CIA dan berbicara dengan AIVD dua kali setahun.

Ketika misi pertama di Indonesia berakhir dengan ancaman terorisme Islam di Indonesia memudar, dia kembali menyusup ke jaringan teroris dari 2016 hingga 2018. Dia memberi CIA informasi penting tentang pemimpin ISIS Indonesia di Suriah.

Ancaman

Setahun setelah dia berhenti dari pekerjaannya, pada 2019, pria itu menerima ancaman pembunuhan. Kemudian dia mencari bantuan dari AIVD, tetapi mereka tidak menanggapi. Pria itu bepergian bersama keluarganya ke Belanda dan menyewa pengacara di sana.

Badan Intelijen dan Keamanan Dalam Negeri mengumumkan bahwa masalah itu akan dibahas secara internal, tetapi Badan Intelijen tidak merasa bertanggung jawab atas ancaman tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah hasil pekerjaan pria itu untuk CIA. Fakta bahwa AIVD menghubungkannya dengan CIA pada tahun 2016 tidak diperhitungkan.

‘Pelanggaran kerahasiaan’

Baik AIVD dan CIA mengatakan kepada de Volkskrant bahwa mereka tidak ingin membuat pernyataan apa pun tentang individu yang bekerja dengan atau dengan layanan tersebut. AIVD menyatakan bahwa tugas kehati-hatian ditanggapi dengan serius, tetapi layanan tersebut tidak dapat memberikan informasi apa pun tentang bagaimana hal ini akan terbentuk.

READ  Dari Kongo ke Korbulu: Kisah Pakar Terowongan

Pria itu kini telah tinggal di sebuah kamar kecil di Belanda bersama keluarganya selama lebih dari satu setengah tahun. Karena ancaman itu, dia tidak bisa kembali ke Indonesia, di mana dia harus melepaskan pekerjaannya. Sulit untuk membangun kehidupan baru di Belanda karena rahasia masa lalunya.

Dalam sebuah surat, CIA memberi tahu pria itu bahwa segala bentuk kontak yang dicari pria itu dengan intelijen AS akan dianggap sebagai pelanggaran kerahasiaan.