BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Paus pilot terancam punah di Indonesia karena kelaparan

Awal tahun ini, 52 paus pilot terdampar di lepas pantai pulau Mathura, Indonesia. Pejabat Indonesia sekarang mengatakan kerusakan paru-paru, kelaparan dan pusing adalah alasan utama kerugian tersebut. Kementerian Perikanan Indonesia telah menyerukan otopsi berkala pada paus dan lumba-lumba.

Paus pilot terdampar di Indonesia karena kelaparan Foto: Pixabe

Hanya satu dari 52 paus pilot yang lolos dari pantai. Pakar mamalia laut sering mengutip pencemaran air, cuaca ekstrim dan aktivitas pelayaran sebagai penyebab yang mungkin dari banyaknya paus dan lumba-lumba di lepas pantai Indonesia. Mamalia laut juga bisa ditangkap di jaring ikan. Itu Indeks Kesehatan Laut 65 dari 100 di negara ini. “Perlu pembenahan untuk memperbaiki ini,” kata Heru Rahayu, Direktur Jenderal Perikanan Kementerian Perikanan.

Penyebab kematian

Ini bukan pertama kalinya paus pilot datang ke darat di Indonesia. Negara ini memiliki garis pantai terpanjang di Asia dan berfungsi sebagai habitat penting serta jalur migrasi bagi lusinan Cetacea. 52 paus pilot, juga dikenal sebagai ikan tetesan air mata, hidup di koloni. Kelompok biasanya mengikuti pemimpin dan terkadang berkumpul di sekitar hewan yang terluka di dalam koloni. Itu bisa menyebabkan kerugian besar. Pemimpin kelompok itu, seorang wanita, dikatakan meninggal karena kerusakan paru-paru dan kelaparan, kata para ahli. Kelelahan dan dehidrasi juga dilaporkan sebagai penyebab kematian paus terdampar lainnya.

Whale Stranding Indonesia Lebih dari 70 mamalia laut terlihat di pantai tahun lalu. Tahun lalu paus biru itu memiliki panjang 29 meter dan pada 2018 itu adalah paus sperma. Penyebab kematiannya belum diketahui secara resmi, namun warga menemukan hampir 6 kilogram barang plastik seperti sandal dan tas di dalam perut bangkai paus sperma.

Paus terdampar di pantai: 115 gelas plastik dan 2 sandal jepit di perut

bukti:

READ  Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengunjungi KTT G20 di Bali

© AnimalsToday.nl Annabel Noodboom