Setiap tahun selama Pekan Air Sedunia, organisasi pembangunan, perusahaan, lembaga pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya berkumpul untuk membahas satu topik: air. Sebuah topik yang menjadi lebih penting dari sebelumnya di masa kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Plan International akan hadir lagi tahun ini. Kami menarik perhatian pada dampak besar perubahan iklim pada anak perempuan dan perempuan.
Selama sesi 25 Agustus di Stockholm, rekan-rekan dari Plan International Indonesia akan mempresentasikan contoh pekerjaan kami dalam konsorsium WASH SDG, yang meliputi SNV, Plan International dan WAI* (WASH Alliance International). Dalam kemitraan ini, kami bekerja untuk secara berkelanjutan meningkatkan sanitasi dan akses ke air minum yang bersih dan aman di Bangladesh, Ethiopia, Indonesia, Nepal, Tanzania, Uganda, dan Zambia.
Baca juga: Organisasi hak anak membunyikan alarm: 8 juta anak berisiko mati kelaparan
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim berdampak signifikan terhadap akses air minum bersih dan sanitasi. Kondisi cuaca ekstrim seperti hujan lebat dan banjir mencemari sumber air dan membuat toilet tidak dapat digunakan. Kelompok rentan dan terpinggirkan, termasuk anak perempuan dan penyandang disabilitas, sangat terpengaruh oleh dampak perubahan iklim.
Bepergian lebih jauh untuk mendapatkan air minum bersih
Anak perempuan dan perempuan harus melakukan perjalanan lebih jauh untuk mendapatkan air minum bersih, dengan segala risiko yang menyertainya. Naiknya permukaan air membuat akses ke sanitasi bersih semakin sulit bagi penyandang disabilitas, seperti mereka yang mengandalkan pegangan tangan dan tanah liat yang tidak licin. Saat terjadi bencana akibat cuaca ekstrim, fasilitas sanitasi seringkali tidak tersedia bagi mereka yang sedang menstruasi.
Plan International menangani beragam masalah ini dengan mengembangkan rencana aksi yang komprehensif. Kami melakukan ini dengan pemerintah, bisnis, dan kelompok paling rentan yang paling terpengaruh.
Toilet tahan iklim yang komprehensif
Indonesia sedang berjuang dengan meningkatnya curah hujan dan banjir dalam beberapa tahun terakhir, karena krisis iklim. Akibatnya, toilet umum di desa-desa yang sering berada di luar sering tergenang air. Plan International Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk membuat toilet ini dapat diakses oleh semua orang, bahkan setelah cuaca buruk. Ini adalah bagian dari program WINNER WASH SDG mereka, yang berfokus pada solusi tahan iklim untuk air minum, sanitasi, dan kebersihan yang bersih dan mudah diakses.
Baca lebih lanjut di sini tentang apa yang dilakukan Plan International di bidang Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH)
Adriana tidak bisa menggunakan toilet
Pada World Water Week, Plan International Indonesia menceritakan kisah Adriana. Adriana tinggal bersama putrinya di Raylor Tahak, desa yang sering dilanda banjir dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, toilet sering tidak digunakan di desa: Adriana memiliki disabilitas yang membuatnya sulit untuk bergerak di tanah berlumpur dan licin. Toiletnya rendah sampai ke lantai, sehingga meluap dengan cepat saat banjir.
Toilet universal sangat membantu, saya tidak lagi takut jatuh
Toilet yang memenuhi kebutuhan Adriana
Plan International Indonesia melihat kebutuhan Adriana dan kemudian mengembangkan rencana untuk membangun jamban yang lebih komprehensif di desa. Bekerjasama dengan Perhimpunan Penyandang Disabilitas setempat dan pemerintah daerah, Plan International Indonesia telah membangun jamban di atas rata-rata ketinggian air banjir. Mereka juga telah menjadi toilet yang bisa Anda duduki alih-alih toilet jongkok. Menambahkan pegangan tangan membuat toilet dapat diakses oleh semua orang, meskipun lantainya licin.
Adriana: “Toilet universal sangat membantu. Sebenarnya ada pegangan di depan toilet yang bisa saya gunakan ketika di luar licin. Saya tidak perlu jongkok lagi, jadi saya tidak takut jatuh lagi.”
* Simavi, WaSte, Amref, Akvo, RAIN, Wetlands International, IRC, Practica, Ruaf
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia