Berita Noos•
Peretas Tiongkok telah mencuri puluhan ribu email dari pegawai Departemen Luar Negeri AS. Hal tersebut diungkapkan pejabat Senat AS kepada kantor berita Reuters.
Ini menyangkut total 60.000 email dari 10 akun yang terafiliasi dengan Kementerian. Sembilan staf menjadi korban, Asia Timur dan Pasifik adalah wilayah kerja diplomatik mereka. Karyawan lainnya berurusan dengan Eropa.
Peretasan ini muncul pada bulan Juli lalu, namun tingkat penyebarannya baru sekarang menjadi jelas. Kemudian otoritas AS dan Microsoft melaporkan bahwa para peretas tersebut berafiliasi dengan pemerintah China. Beijing menyangkal hal ini. Mereka diduga mendapatkan akses ke akun email sekitar 25 organisasi, termasuk Departemen Perdagangan dan Luar Negeri AS, serta pemerintah di Eropa Barat. Tidak diketahui secara pasti apa yang dicuri.
Para peretas bisa mendapatkan perangkat dari pengembang Microsoft, yang melaluinya mereka dapat melakukan operasi peretasan. Kelompok tersebut, yang menamakan dirinya Storm-0558, memalsukan kode otentikasi digital untuk mendapatkan akses ke akun email. Beberapa minggu kemudian, Microsoft menemukan peretasan tersebut setelah pengguna Outlook mengeluhkan masalah dengan akun mereka.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark