BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pihak berwenang Indonesia menutup 10 tempat penambangan Bitcoin yang menyedot listrik

Pihak berwenang Indonesia menutup 10 tempat penambangan Bitcoin yang menyedot listrik

Pihak berwenang Indonesia menindak sepuluh peternakan penambangan bitcoin. Mereka dikatakan secara ilegal memanfaatkan listrik dari jaringan listrik untuk aktivitas e-commerce. Menurut laporan dari Media lokal Pemerintah telah mengoperasikan sepuluh platform penambangan kripto.

Pejabat di perusahaan listrik milik negara PLN mencatat bahwa integrasi yang lebih luas adalah kunci untuk meluncurkan pembangkit listrik tersebut. Menurut laporan, total biaya yang ditanggung para penambang Bitcoin adalah sekitar 1,4 miliar rupiah. Ini setara dengan sekitar $100.000.

Selain dampak finansial dari penyadapan listrik, terdapat kekhawatiran mengenai dampak yang ditimbulkan oleh para penambang terhadap masyarakat lokal dan lingkungan.

PLN menindaklanjuti informasi yang diterima dan ternyata benar adanya pencurian tersebut. Selanjutnya, petugas PLN dari Unit Penegakan Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukit Barisan tiba di lokasi untuk melakukan penindakan. , PLN bekerja sama dengan pihak kepolisian yakni Polda Sumut.

Eksperimen tersebut menemukan 1,300 penambang BTC menggunakan 1,800 watt. Kapolres Agung Effendi mengatakan, aksi tersebut sudah berlangsung selama enam bulan. 26 orang lainnya telah ditangkap di sepuluh tempat.

Penambang sering mencuri listrik. Ada juga cerita dari Malaysia dan Venezuela di mana polisi harus turun tangan. Di Malaysia, para pejabat bertindak sangat keras sehingga mereka meratakan puluhan anjungan penambangan dengan alat penggiling aspal.

Indonesia secara umum sangat positif terhadap cryptocurrency. Negara tersebut telah memerintahkan semua bursa kripto untuk mendaftar ke Commodity Futures Exchange (CFX) untuk melanjutkan operasinya setelah Agustus 2024.

READ  Stevens bahagia di Indonesia: "Di FC Twente saya...