BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

‘Plastik Unilever meleset dari target’ – Berita Kewirausahaan

‘Plastik Unilever meleset dari target’ – Berita Kewirausahaan



BalazsSebok / Shutterstock.com


berita untuk dilaksanakan



Hari ini pukul 13.30 – Max van der Heyden

Unilever mendapat kecaman dari Greenpeace karena, menurut organisasi nirlaba tersebut, perusahaan tersebut belum mengurangi jejak plastiknya sejak tahun 2017.

Investigasi Greenpeace mempelajari laporan dari Unilever dan Ellen MacArthur Foundation. Unilever memproduksi 610.000 ton plastik pada tahun 2017 dan 698.000 ton pada tahun 2022.

Menurut Greenpeace, Unilever menjual kantong plastik paling banyak di seluruh dunia. Diperkirakan 53 miliar kantong plastik akan terjual tahun ini. Beberapa negara di kawasan Selatan, termasuk Filipina dan Indonesia, telah menyerukan pelarangan tas tersebut. Hal ini disebabkan oleh dampak lingkungan dan kesehatan.

Menurut Greenpeace, Unilever telah menetapkan target untuk mengurangi separuh penggunaan plastik baru berbahan bakar fosil pada tahun 2025, namun dengan kecepatan yang ada saat ini, Unilever mungkin tidak dapat mencapai target tersebut hingga tahun 2034. 0,2% penggunaan plastik Unilever saat ini didaur ulang. Dan perusahaan belum menetapkan target untuk hal tersebut.

Yang terakhir, laporan ini mencatat bahwa Unilever harus memimpin gerakan industri secara luas untuk memastikan bahwa perusahaan melakukan penggunaan akhir Plastik sekali pakai dan untuk penggunaan sistem pengemasan yang dapat digunakan kembali.

Apakah Anda memiliki tip, saran atau komentar tentang artikel ini? Beritahu kami

Max van der Heyden

Max menulis tentang pasar komoditas dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Fokus utamanya adalah pada sereal, kopi, dan coklat. Dia juga bangun pagi-pagi setiap pagi dan menuliskan pemicu pasar di atas kertas. Max suka memasak, makan, dan bepergian.