BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Presiden dilantik sebagai duta besar untuk Maroko dan Indonesia – Suriname Herald

Presiden dilantik sebagai duta besar untuk Maroko dan Indonesia – Suriname Herald

Rita Sahida Gumrati dan Eric Rahmat Murtapat masing-masing akan mewakili Suriname di Maroko dan Indonesia. Kedua diplomat tersebut dilantik hari ini sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Suriname. Dalam sambutannya, Kepala Negara menekankan bahwa para duta besar harus mempraktikkan diplomasi yang andal, dapat diprediksi dan inovatif, tetapi di atas semua itu berkontribusi untuk mencapai tujuan nasional.

Sangat penting bagi Suriname bahwa pandangan pemerintah tentang isu-isu regional dan global dikemukakan dengan benar. Ini terkait dengan perkembangan negara kita. Ancaman terhadap perdamaian dan keamanan global membutuhkan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara yang berpikiran sama.

Rita Sahida Gumarati adalah Duta Besar Suriname untuk Maroko. Foto: kantor presiden

Maroko dan Suriname menyepakati “Cooperation Roadmap” periode 2021-2024 pada Maret 2021. Hal ini untuk merangsang hubungan dan ikatan positif dan dinamis yang sudah terjalin antara kedua negara.

Kerjasama yang lebih erat sangat penting untuk mempromosikan dan memfasilitasi pariwisata, budaya, pendidikan, pertanian dan menciptakan peluang perdagangan dan investasi. “Saya merasa terhormat mendapat hak istimewa untuk memajukan hubungan dengan Maroko dan Suriname dan mengimplementasikan peta jalan saat ini,” kata Dubes Gomarati.

Eric Rahmat Murtapat adalah Duta Besar Suriname untuk Indonesia. Foto: kantor presiden

“Saya akan mempromosikan Suriname sebagai tanah kemungkinan dengan banyak sumber daya alam, flora, fauna dan budayanya,” kata Duta Besar Eric Murtapat dalam sambutannya. Dia menambahkan bahwa dia akan bekerja untuk memperdalam hubungan ekonomi, sosial dan budaya yang ada antara Suriname dan Indonesia.

Presiden Santoki menekankan bahwa pluralisme dan dialog tetap menjadi alat penting bagi Suriname untuk mengatasi konflik dan bekerja sama untuk pembangunan berkelanjutan. “Kita harus dengan tegas membuat suara kita didengar, dalam pertimbangan di dalam organisasi regional dan internasional.”

Presiden Santoji: “Kita harus membuat suara kita didengar dengan tegas dalam musyawarah dalam organisasi regional dan internasional.” Foto: kantor presiden